Interpretasi Visual Kenampakan Substrat Dasar Penyusun Ekosistem Terumbu Karang di Kepulauan Seribu Menggunakan Data Landsat 8

Terumbu karang merupakan ekosistem yang berada di dalam kolom air yang memberikan kenampakan pada citra satelit berbeda dengan objek yang berada di daratan karena adanya penyerapan energi gelombang elektromagnetik ketika melewati kolom air. Secara visual objek penyusun ekosistem terumbu karang tidak mudah diinterpretasi secara visual sebagaimana objek di daratan. Selama ini, klasifikasi yang dilakukan adalah klasifikasi tidak terawasi dengan editing secara visual kontekstual di mana memerlukan input pengamatan dan data lapangan. Data Landsat 8 dengan resolusi radiometrik 12 bit yang bisa menghasilkan 4.098 tingkat keabuan memberikan kelebihan perbedaan kenampakan yang lebih rinci. Tulisan ini membahas kenampakan secara visual ekosistem terumbu karang dari data Landsat 8. Hasil analisis citra RGB (432) Landsat 8 di Pulau Panggang Pramuka dan sekitarnya memberikan kenampakan yang khas pada objek rataan karang hidup dan terbukti selama pengamatan di lapangan yang diperoleh dari survei Bulan Mei 2014. Rataan karang hidup berbeda kontras dengan objek yang didominasi oleh pasir, tetapi hamper mirip dengan rataan yang ditumbuhi lamun atau makro alga. Rataan karang hidup dengan lamun atau makro alga bisa dibedakan dengan melihat posisi dari objek tersebut, jika berasa di depan reef crest atau di belakang reef crest, tetapi ada bagian yang masih terbuka pada sisi yang lain. Peggunaan kanal 8 pankromatik dengan resolusi 15 meter pada komposit RGB-1 (423-8) memberikan kenampakan area padang lamun yang kelas yang semula susah dikenali tanpa kanal pankromatik. Validasi pada survey yang dilakukan pada Bulan Desember menghasilkan akurasi 90%.