Validasi Hotspot di Wilayah Rawan Kebakaran Tahun 2012: Kasus Lahan Gambut dan Kebakaran Kecil

Yenni Vetrita and Any Zubaidah and M. Priyatna and Kusumaning D.A.Sukowati (2014) Validasi Hotspot di Wilayah Rawan Kebakaran Tahun 2012: Kasus Lahan Gambut dan Kebakaran Kecil. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2014. pp. 491-497.

[thumbnail of Prosiding_Yenni Vetrita_Pusfatja_2014.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Yenni Vetrita_Pusfatja_2014.pdf

Download (411kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan sebagai rangkaian kegiatan validasi hotspot di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai alat pemantauan kebakaran hutan/lahan di Indonesia. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kelebihan maupun kekurangan dari informasi hotspot, yang dapat digunakan sebagai masukan bagi pengambil kebijakan nasional. Data lapangan dari Kementerian Kehutanan dan lokasi kebakaran yang diperioleh dari SPOT 4 tahun 2012 digunakan sebagai referensi untuk pengujian. Data hotspot yang diuji diperoleh dari ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang diolah dari satelit NOAA-AVHRR. Analisis lanjutan menggunakan data hotspot Terra/Aqua MODIS digunakan untuk mengetahui hubungan antara periode waktu perulangan munculnya hotspot selama periode waktu tertentu yang ditetapkan (3-7 hari). Lokasi penelitian difokuskan pada wilayah rawan kebakaran yaitu Sumatera dan Kalimantan. Hasil yang diperoleh menunjukkan dari 453 titik kebakaran diperoleh akurasi sebesar 42.8%, dan commission error 8.8%, dengan omission error yang lebih besar yaitu 52.4%. Hampir semua kebakaran yang diperoleh dari Kemenhut merupakan jenis kebakaran kecil (<100 ha). Hal ini dapat saja memicu besarnya omission error, dimana kebakaran tidak dapat dideteksi dengan baik oleh hotspot. Disamping itu, semua kebakaran terjadi di lahan gambut. Dengan menggunakan data MODIS diperoleh hasil bahwa hotspot yang terdeteksi sesudah kebakaran terlihat sangat ideal untuk memantau kebakaran di lahan ini. Tambahan lagi, juga ditemukan bahwa tingkat kepercayaan hotspot yang
rendah (<80%) cukup banyak ditemukan pada kejadian kebakaran sehingga perlu ipertimbangkan dalam kegiatan pemantauan maupun pengecekan lapangan khususnya di wilayah gambut dan kebakaran kecil. Disamping itu, perlu penajaman algoritma pada penentuan hotspot spesifik lokasi ini, yang dapat menjadi pertimbangan untuk algoritma penentuan hotspot dengan data satelit generasi NOAA mendatang.

Item Type: Article
Additional Information: ISBN 978-979-1458-77-1
Subjects: Taksonomi LAPAN > Teknologi Penginderaan Jauh > Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan > Pemanfaatan Penginderaan Jauh > Pengolahan Data > Deteksi Parameter Geo-Bio-Fisik
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh > Pusat Pemanfaatan Penginderaan jauh
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 23 Dec 2021 02:42
Last Modified: 20 Jul 2022 08:28
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/10929

Actions (login required)

View Item
View Item