Analisis Perubahan Pola dan Penutup Lahan Sungai Bengawan Solo dengan Menggunakan Citra Satelit Penginderaan Jauh Multitemporal

Fidiyawati and Danang Surya Candra (2014) Analisis Perubahan Pola dan Penutup Lahan Sungai Bengawan Solo dengan Menggunakan Citra Satelit Penginderaan Jauh Multitemporal. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2014. pp. 740-749.

[thumbnail of Prosiding_Fidiyawati_Pustekdata_2014.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Fidiyawati_Pustekdata_2014.pdf

Download (461kB) | Preview

Abstract

Sungai Bengawan Solo merupakan sebuah sumber air yang sangat potensial bagi usaha-usaha pengelolaan dan pengembangan sumber daya air. Kondisi Sungai Bengawan Solo saat ini sudah sangat kritis sejalan dengan kemampuan daya dukungnya sebagai penampung saluran air di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Hal ini akibat kondisi perubahan penutup lahan semakin meningkat, sehingga mengakibatkan kerusakan sungai yang berpengaruh terhadap perubahan pola sungai Bengawan Solo. Oleh karena itu, untuk keperluan monitoring dibutuhkan pemetaan mengenai pola sungai Bengawan Solo dan penutup lahan di sepanjang Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan citra satelit resolusi menengah yaitu SPOT-4 dan Landsat 7 ETM + sehingga lebih efektif dan efisien terutama untuk daerah yang berubah secara cepat, serta mempunyai cakupan yang lebih luas. Metode yang digunakan untuk memantau perubahan pola sungai adalah Filter Directional. Pengamatan perubahan pola sungai ditujukan pada kondisi fisik sungai Bengawan Solo. Perubahan penutup lahan dihasilkan dari kalsifikasi dengan menggunakan metode terbimbing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sungai Bengawan solo hilir sepanjang Kabupaten Lamongan didominasi oleh pola aliran sungai Rectangular. Pola sungai dari tahun 2003 sampai 2009 relatif tetap. Tetapi terjadi perubahan luasan sungai Bengawan solo sepanjang Kabupaten Lamongan dari tahun ke tahun. Perubahan penutup lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan sebagian besar merupakan peralihan fungsi dari hutan, badan air, dan sawah menjadi pemukiman. Hal tersebut terlihat dari bertambahnya area pemukiman (2306,32 Ha) dan berkurangya area hutan (1767,40 Ha). Hal ini menyebabkan berkurangnya daerah resapan sehingga daerah aliran sungai Bengawan Solo rentan terhadap terjadinya banjir pada saat musim penghujan

Item Type: Article
Additional Information: ISBN 978-979-1458-77-1
Uncontrolled Keywords: Pola Sungai, Penutup lahan, Penginderaan Jauh, SPOT-4, Landsat-7 ETM+
Subjects: Taksonomi LAPAN > Teknologi Penginderaan Jauh > Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan > Pemanfaatan Penginderaan Jauh > Pengolahan Data > Deteksi Parameter Geo-Bio-Fisik
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh > Pusat Pemanfaatan Penginderaan jauh
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 24 Dec 2021 02:06
Last Modified: 20 Jul 2022 08:55
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/10892

Actions (login required)

View Item
View Item