Identifikasi Daerah Awan Bersih dan Awan Terpolusi di Wilayah Indonesia menggunakan Data AQUA MODIS dan AURA MLS

Aerosol dan carbon monoksida (CO) merupakan polutan yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna seperti pembakaran biomasa. Peranan aerosol sendiri sangat penting sebagai inti kondensasi awan. Awan bersih dan terpolusi ditunjukkan oleh nilai konsentrasi aerosol di awan. Akan tetapi aerosol tidak terdeteksi oleh satelit pada saat berada di dalam atau di sekitar awan. Untuk itu dilakukan pendekatan dengan menggunakan uji korelasi antara aerosol optical depth (AOD) dari Aqua Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) dan CO dari Aura Microwave Limb Sounder (MLS) untuk menguji apakah CO dapat digunakan sebagai proksi aerosol. Untuk mengidentifikasi awan bersih dan tercemar digunakan kuartil data CO, yang menunjukkan tinggi atau rendahnya konsentrasi CO. Sedangkan untuk menentukan daerah berawan menggunakan data ice water content (IWC), yang diambil dari MLS Aura. Batasan area bersih ditunjukkan dengan nilai konsentrasi CO antara 70 dan 90 ppbv (kuartil 1), sedangkan daerah tercemar adalah kuartil 3 dan 4 dengan konsentrasi CO> 110 ppbv, dan daerah batas untuk kedua kuartil memiliki nilai dari IWC> 2mg/m3. Hasil korelasi data dari data total Indonesia menunjukkan korelasi yang rendah dengan nilai beda (6) dari AOD adalah 6 <0.1 (sensitivitas rendah) Sedangkan hasil korelasi dengan menggunakan data cropping diperoleh nilai 6„antara 0,1<6<0,2, di mana nilai tersebut termasuk dalari?, kategori sensitivitas moderat. Dan hasil overlay data CO dan IWC dan menggunakan grafik ldasifikasi awan bersih dan terpolusi, maka dapat diperkirakan bahwa daerah yang termasuk daerah awan bersih dan awan terpolusi adalah Sumatera dan Kalimantan