Pengaruh Penambahan Koagulan pada Proses Pemurnian NaCL sebagai Tahapan Proses Pembuatan Amonium Perklorat

Larutan NaCl teknis yang masih mengandung impuritis Ca, Mg dan suspended solid (SS) perlu dimurnikan terlebih dahulu sebelum masuk ke sel elektrolisis. Proses pemurnian NaCl yang menggunakan Na2CO3 dan NaOH menimbulkan senyawa koloid yang keberadaannya dapat memperpendek umur peralatan proses. Koagulasi merupakan metode yang digunakan untuk menghilangkan koloid tersebut hingga terbentuk flok yang dapat mengendap sehingga lebih mudah untuk dipisahkan dari larutan NaCl. Koagulan yang digunakan adalah Poly Alumunium Chloride (PAC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi dan volume optimal PAC yang ditambahkan ke dalam larutan NaCl saat proses koagulasi. Larutan NaCl hasil pemurnian ditambahkan PAC hingga terbentuk endapan dan larutan NaCl menjadi lebih jernih. Endapan yang terbentuk kemudian disaring dengan pompa vacuum. Analisa sampel dilakukan dengan menggunakan HPLC. Kadar impuritis Ca dan Mg mula-mula adalah sebesar 12,68 ppm dan 11,87 ppm. Dan setelah mengalami proses pemurnian dan koagulasi, kadar impuritis Ca dan Mg mengalami penurunan hingga mencapai 1,40 ppm dan 2,30 ppm. Untuk mendapatkan larutan NaCl teknis yang cukup murni sebagai umpan elektrolisis, dari hasil penelitian diperoleh kondisi optimal PAC yang ditambahkan ke dalam proses koagulasi yaitu dengan konsentrasi sebanyak 30 ppm dan volume 10 ml.