PENGARUH PENGGUNAAN FAKTOR KALIBRASI 137Cs PADA PENGUKURAN DOSIS SINAR-X DENGAN DETEKTOR IONISASI HP(10) STANDAR SEKUNDER

Ketertelusuran pengukuran adalah hal yang penting untuk dipastikan oleh setiap laboratorium kalibrasi.
Ketertelusuran dapat diwujudkan dengan menerapkan faktor kalibrasi kepada pengukuran yang dilakukan. Faktor
kalibrasi ini didapat dari laboratorium standar yang lebih tinggi. LDSS BATAN hanya memiliki ketersedian faktor
kalibrasi untuk detektor ionisasi Hp(10) standar sekunder di sumber 137Cs. Perlu dilakukan pengamatan pada proses
pengukuran dosis ekivalen Hp(10) pada sumber penyinaran sinar-x dengan menggunakan detektor ionisasi Hp(10)
dan faktor kalibrasi yang tertelusur pada 137Cs. Pengambilan data dilakukan dengan sumber sinar-X dan 137Cs.
Variasi yang dilakukan adalah variasi dosis dan energi radiasi. Didapatkan bacaan yang relatif konstan pada energi
65 keV hingga 250 keV dengan deviasi 7% dari data acuan normalisasi, sedangkan pada rentang energi 100 kev
hingga 250 keV bacaan yang relatif konstan mendapatkan deviasi dibawah 3%. Hasil bacaan detektor ionisasi
Hp(10) standar sekunder yang linier terhadap variasi dosis penyinaran. Detektor ionisasi Hp(10) standar sekunder
mampu melakukan pengukuran variasi dosis penyinaran 0,1 mSv hingga 20 mSv yang diberikan. Sesuai dengan
batas kesalahan akurasi untuk alat ukur radiasi di tingkat proteksi yaitu ± 20%, penggunaan faktor kalibrasi 137Cs
dapat digunakan untuk pengukuran dosis ekivalen personal di sinar-X dengan menggunakan detektor ionisasi
HP(10) standar sekunder karena hasil yang didapatkan masih dalam rentang yang diperbolehkan.