Slamet Wiranto, SW (2007) ANTISIPASI PENGARUH Xe-135 UNTUK MENGOPERASIKAN KEMBALI RSG-GAS SETELAH SCRAM PADA DAYA 15 MW. Buletin "Reaktor", 4 (1). ISSN ISSN: 0216-2695
slamet w_ok.pdf
Download (213kB) | Preview
Abstract
ANTISIPASI PENGARUH Xe-135 UNTUK MENGOPERASIKAN KEMBALI RSG-GAS SETELAH SCRAM PADA DAYA 15 MW. Telah dilakukan antisipasi gangguan racun Xe-135 setelah RSG-GAS scram. Setelah reaktor scram konsentrasi Xe-135 yang mempunyai tampang serapan neutron besar, meningkat tajam dan mencapai maksimum setelah 11,6 jam. Dalam kondisi ini kemungkinan reaktor tidak bisa di operasikan lagi bergantung pada lama gangguan dan sisa reaktivitas lebih teras reaktor, hingga aktivitas Xe-135 meluruh. Untuk mengoperasikan kembali reaktor, perlu diketahui perkiraan harga reaktivitas Xe-135 dan reaktivitas teras reaktor, dengan mempelajari karakteristik sistem batang kendali dan melakukan analisis menggunakan data hasil pengukuran reaktivitas Xenon 15 MW serta data hasil kalibrasi batang kendali. Dari hasil analisis dapat ditentukan kapan reaktor bisa dioperasikan kembali dan ketinggian posisi batang kendali saat reaktor kritis. Untuk operasi reaktor daya 15 MW dengan asumsi dalam 20 menit gangguan bisa diatasi, reaktor bisa segera dioperasikan kembali jika saat reaktor scram posisi batang kendali 530 mm. Bila saat scram posisi batang kendali 530 mm reaktor hanya bisa dioperasikan kembali setelah 24,6 jam dari saat reaktor scram.
ABSTRACT
ANTICIPATION OF Xe-135 FLUENCE TO RESTART RSG-GAS AFTER SCRAM AT 15 MW POWER LEVEL OPERATION. The Xe-135 fluence after scram reactor has been anticipated. After scram reactor, concentration of Xe-135 which has high neutrons absorption raise up to maximum value at around 11.6 hours. In this condition may be the reactor can not be operated. It depends on the problem solving duration and the rest of the excess reactivity of the reactor core, until the Xe-135 reactivity are falling down. To restart the reactor need to learn the characteristic of the control rod system, the value of the Xe-135 reactivity and the excess reactivity of the core, analysis by using the data of Xe-135 characteristic at 15 MW power level, and control rod calibration measurement. From this analysis can be estimated the time of restart reactor and the critical position of control rods. At 15 MW power level with assumption in 20 minutes all troubles have been solved, the reactor can be started again if the position of the control rods before scram is 530 mm. If the position of control rods is 530 mm, the reactor can be operated again at around 24.6 hours after reactor scram.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Operasi dan Pemeliharaan Reaktor > Operasi Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Operasi dan Pemeliharaan Reaktor > Operasi |
Divisions: | BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna IPTEK > BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 31 Jan 2019 08:05 |
Last Modified: | 31 May 2022 03:38 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/8524 |