Endiah Puji Hastuti, EPH and Lily Suparlina, LS and Tukiran Surbakti, TS (2000) KARAKTERISTIKA TERMOHIDROLIK DAN REAKTIVITAS TERAS RSG-GAS PADA KECELAKAAN AKIBAT PENYISIPAN AIR DINGIN. In: PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN P2TRR, PRSG - BATAN.
30 endiah puji hastuti.pdf
Download (405kB) | Preview
Abstract
KARAKTERISTIKA TERMOHIDROLIK DAN REAKTIVITAS TERAS RSG-GAS PADA KECELAKAAN AKIBAT PENYISIPAN AIR DINGIN. Pada kondisi operasi normal pendingin primer disirkulasi oleh 2 dari 3 pompa pendingin primer. Beroperasinya pompa cadangan tanpa dikehendaki akan menyebabkan penurunan suhu pendingin primer sebesar 5K. Penurunan suhu pendingin sebesar ini setara dengan penyisipan reaktivitas positif sebesar 0,1%. Analisis kecelakaan akibat penyisipan air dingin di teras reaktor RSG-GAS dilakukan dengan menggunakan data teras silisida dengan tingkat muat 3,55 g U/cm3. Model perhitungan dilakukan dengan dan tanpa beroperasinya batang kendali otomatis. Hasil perhitungan yang dilakukan pada kondisi terparah menunjukkan bahwa daya maksimum 28,52 MW tercapai pada detik ke 8,1 setelah terjadi penyisipan air dingin. Kondisi suhu maksimum elemen bakar, kelongsong dan pendingin ke luar kanal, masing-masing adalah 148,3 oC, 142,1 oC, dan 75,7 oC. Marjin keselamatan terhadap akhir pendidihan inti dan instabilitas aliran minimum mencapai 1,25 dan 4,20. Dibandingkan dengan marjin keselamatan RSG-GAS pada kondisi transien yang dipersyaratkan >1,48, maka marjin keselamatan masih mencukupi apabila trip daya proteksi reaktor dilakukan 114% dari 25 MW.
Kata kunci: penyisipan air dingin, transien, reaktivitas positif.
ABSTRACT
THERMALHYDRAULIC AND RSG-GAS CORE REACTIVITY CHARACTERISTIC DUE TO COLD WATER INSERTION ACCIDENT. Under normal operating condition, the primary coolant is circulated by 2 of the 3 primary coolant pump. Switch-on of the reserve pump would result in a temperature decrease of the recalculated primary less than 5K. The corresponding increase of reactivity amounts to 0,1%. Using silicide core configuration data with 3.55 g U/cm3 fuel loading, this analysis was done. The analysis modeling is done using with and without automatic system control rod. The calculation results which is done in the worst case condition, shows that reactor reached to the maximum power 28.52 MW at 8.1 seconds, after the accident occur. The maximum power was cause of scram. The maximum fuel element temperature, cladding and outlet coolant temperature each are 148.3 oC, 142.1 oC, and 75.7 oC. Safety margin for DNBR and flow instability reached 1.25 and 4.20, respectively. Comparing to the RSG-GAS safety margin at transient condition in which has requirement >1.48, therefore RSG-GAS have enough safety margin even if the power trip executed at 114% x 25 MW.
Key words: cold water insertion, transient, positive reactivity.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Teknologi Reaktor > Fisika Reaktor Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Teknologi Reaktor > Fisika Reaktor |
Divisions: | BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna IPTEK > BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 30 Jan 2019 07:30 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:03 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/8511 |