Eri, Hiswara and Dewi, Kartikasari (2015) DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN RUTIN SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK. JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA, 16 (2). pp. 71-84. ISSN 1411 - 3481
2015 ERI HISWARA JSTNI.pdf
Download (923kB) | Preview
Abstract
DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN RUTIN SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK.Teknik diagnosis untuk melihat kondisi fisik seorang pasien dengan menggunakan pesawat sinar-X merupakan teknik yang paling banyak digunakan di dunia. Berdasarkan Badan PBB untuk Efek Radiasi Atom (UNSCEAR), pajanan radiasi sinar-X pada pemeriksaan rutin radiologi diagnostik memberikan kontribusi terbesar bagi penerimaan dosis radiasi oleh penduduk dunia.Untuk kepentingan keselamatan pasien, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah merekomendasikan penggunaan tingkat acuan diagnostik (DRL) agar dosis radiasi yang diterima pasien tersebut optimum sambil tetap mempertahankan kualitas citra film yang
dihasilkan dari aplikasi ini. Dalam kaitan ini telah dilakukan studi tingkat dosis radiasi yang diterima oleh pasien dari aplikasi radiasi di bidang radiologi diagnostik. Hasil studi dibandingkan dengan tingkat acuan diagnostik yang berlaku di Indonesia. Studi dilakukan dengan melakukan pengukuran dosis permukaan masuk pada 130 orang pasien yang menjalani pemeriksaan thorax (AP/PA), thorax lat, abdomen, kepala AP/PA, kepala Lat, lumbo sacral AP, lumbo sacral Lat, ekstremitas, pelvis AP, cervical AP, cervical Lat, cervical oblique, clavicula dan thoracal lumbal di tiga rumah sakit di kota Makassar, Sukabumi, dan Pontianak. Hasil studi menunjukkan bahwa data dosis radiasi yang diterima pasien pada pemeriksaan thorax AP/PA,thorax lat, abdomen, kepala AP/PA, kepala lat, lumbosacral AP, lumbosacral lat dan pelvis AP menunjukkan nilai yang tidak melebihi nilai tingkat acuan diagnostik yang berlaku di Indonesia, dan dosis radiasi yang diterima pasien anak lebih rendah daripada dosis pasien dewasa.Perbandingan nilai dosis pasien yang diperoleh pada studi ini dan di Malaysia dengan hasil yang diperoleh dari beberapa negara maju juga memperlihatkan bahwa dosis pasien di negara berkembang relatif tidak berbeda dengan dosis pasien di negara-negara maju tersebut.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Radiasi dan Kesehatan kerja Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Radiasi dan Kesehatan kerja Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Radiasi dan Kesehatan kerja > Dosimetri Radiasi Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Radiasi dan Kesehatan kerja > Dosimetri Radiasi |
Divisions: | BATAN > Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 04 May 2018 13:59 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:51 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/804 |