RESPON PERTUMBUHAN IN-VITRO GALUR MUTAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) PADA BEBERAPA BAHAN PEMADAT

Yuniawati1, Marina and Arwin, Arwin (2012) RESPON PERTUMBUHAN IN-VITRO GALUR MUTAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) PADA BEBERAPA BAHAN PEMADAT. In: Prosiding Seminar dan Pameran Teknologi Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi.

[thumbnail of 00_Cover.JPG]
Preview
Image
00_Cover.JPG

Download (52kB) | Preview
[thumbnail of 00_DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
00_DAFTAR ISI.pdf

Download (241kB) | Preview
[thumbnail of 10 MARINA YM.pdf]
Preview
Text
10 MARINA YM.pdf

Download (150kB) | Preview

Abstract

Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan penghasil minyak atsiri yang cukup penting sebagai bahan baku untuk industri parfum, kosmetik dan sabun. Perbanyakan tanaman nilam dilakukan secara vegetatif dengan menggunakan stek, karena tanaman nilam tidak mampu berbunga dan menghasilkan biji di daerah tropis. Teknik kultur in-vitro merupakan salah satu cara yang cepat untuk menghasilkan bibit secara masal, namun bila digunakan bahan pemadat agar bacto untuk kultur in-vitro nilam memerlukan biaya yang cukup tinggi. Penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan bahan pemadat yang lebih murah dan mudah diperoleh pada perbanyakan tanaman nilam secara in-vitro ini dilakukan dengan menggunakan
rancangan acak lengkap dengan pola faktorial dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah bahan pemadat yaitu agar bacto, agar swallow dan agar batang. Faktor kedua adalah galur mutan nilam, yang berasal dari planlet MV6 hasil radiasi dengan dosis 15 Gy (galur mutan B) dan 45 Gy (galur mutan D). Setiap unit perlakuan terdiri dari 5 botol kultur yang berisi 25 ml media MS dengan bahan pemadat sesuai perlakuan. Eksplan yang digunakan adalah
daun planlet yang berukuran 25 mm2 dan setiap botol kultur terdiri dari 3 eksplan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agar batang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan pemadat agar bacto untuk perbanyakan tanaman nilam secara in-vitro, karena pada
umumnya planlet galur mutan nilam yang dikulturkan pada media dengan bahan pemadat agar batang tidak memperlihatkan perbedaan pengaruh terhadap planlet yang
ditumbuhkan pada media dengan bahan pemadat agar bacto. Agar swallow memberikan respon perumbuhan planlet yang kurang baik dibandingkan agar bacto dan agar batang. Agar batang merupakan bahan pemadat yang paling murah untuk pembuatan media kultur in-vitro nilam.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi
Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Pertanian
Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 04 Dec 2018 14:37
Last Modified: 31 May 2022 09:23
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/7925

Actions (login required)

View Item
View Item