Muhammad, Suhaedi and Nazaroh, Nazaroh (2016) PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF HASIL DEKONTAMINASI DI INSTALASI PRODUKSI RADIOISOTOP PASKA 1,2 BERHENTI OPERASI. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XIV. ISSN 1410 - 6086
PROSIDING_SUHAEDI M_PTKMR_2016.pdf
Download (249kB) | Preview
Abstract
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF HASIL DEKONTAMINASI DI INSTALASI PRODUKSI
RADIOISOTOP PASKA BERHENTI OPERASI. Instalasi produksi radioisotop dan radiofarmaka (IPRR)
merupakan salah satu instalasi yang dalam kegiatan operasinya dapat menimbulkan dampak radiologi tinggi. Instalasi
ini jika terlalu lama tidak melakukan kegiatan operasi akibat adanya kerusakan baik pada sistem VAC maupun
kerusakan sistem filtrasi dapat mengakibatkan terjadinya dampak radiologi baik bagi masyarakat maupun lingkungan
sekitar instalasi. Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan, maka pihak pemegang izin (PI) bertanggungjawab
untuk melakukan perbaikan sistem VAC, sistem filtrasi dan melakukan dekontaminasi daerah kerja secara menyeluruh.
Kegiatan dekontaminasi daerah kerja di IPRR secara menyeluruh paska berhenti beroperasi akan menghasilkan banyak
limbah radioaktif baik padat terbakar, padat terkompaksi, padat tak terbakar dan tak terkompaksi maupun cair. Untuk
itu diperlukan pengelolaan secara dan benar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif. Kegiatan pengelolaan limbah radioaktif yang
diperlukan meliputi penyediaan sarana dan perlengkapan, penempatan wadah penampung limbah radioaktif,
inventarisasi dan pengumpulan limbah radioaktif, reduksi volume limbah radioaktif, pewadahan limbah radioaktif dan
pelabelan, penyimpanan sementara dan pengiriman limbah radioaktif. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar
dampak radiologi yang dialami oleh pekerja radiasi yang melakukan kegiatan pengelolaan limbah, PI dapat
memperkirakan besarnya dosis yang diterima oleh pekerja radiasi tanpa harus menunggu hasil evaluasi TLD-badge.
Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi interna dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan whole
body counter (WBC). Pemeriksaan WBC ini difokuskan pada ada tidaknya aktivitas I-131 dan Cs-137 di dalam tubuh
pekerja radiasi.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Daur Bahan Bakar Nuklir dan Bahan Maju > Limbah Radioaktif Taksonomi BATAN > Daur Bahan Bakar Nuklir dan Bahan Maju > Limbah Radioaktif |
Divisions: | BATAN > Pusat Teknologi Limbah Radioaktif IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi Limbah Radioaktif |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 02 Dec 2018 03:28 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:45 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/7445 |