PENYERAPAN 134Cs DARI TANAH OLEH TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus, Less)

Tjahaja, Poppy Intan and Sukmabuana, Putu (2007) PENYERAPAN 134Cs DARI TANAH OLEH TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus, Less). In: Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 July 2007, BANDUNG.

[thumbnail of Poppy_Semnas_Penyerapan 134cs Dari Tanah Oleh Tanaman Bunga Matahari (Helianthus Anuus, Less)_2007.pdf]
Preview
Text
Poppy_Semnas_Penyerapan 134cs Dari Tanah Oleh Tanaman Bunga Matahari (Helianthus Anuus, Less)_2007.pdf

Download (280kB) | Preview
[thumbnail of Semnas Sains dan Teknologi Nuklir_2007.pdf]
Preview
Text
Semnas Sains dan Teknologi Nuklir_2007.pdf

Download (357kB) | Preview

Abstract

Percobaan senjata nuklir dan kecelakaan reaktor nuklir memungkinkan lepasnya radiosesium (137Cs dan 134Cs) ke lingkungan yang menyebabkan kontaminasi lingkungan. Salah satu metode pemulihan lingkungan terkontaminasi adalah menggunakan teknik fitoremediasi, yaitu pemulihan lingkungan terkontaminasi menggunakan tanaman. Pada penelitian ini dipelajari kemampuan tanaman bunga matahari (Helianthus anuus, Less) menyerap radiosesium dari dalam tanah untuk nantinya dapat dipertimbangkan menjadi fitoremediator lingkungan yang terkontaminasi dengan radiosesium. Tanaman bunga matahari ditumbuhkan pada medium tanah yang dikontaminasi dengan 134Cs dengan konsentrasi bervariasi, yaitu 29,3 Bq/g ; 117,2 Bq/g ; 557 Bq/g selama 45 hari. Sebagai kontrol tanaman juga ditumbuhkan pada tanah yang tidak dikontaminasi dengan radiosesium. Pengamatan dilakukan 5 hari sekali dengan cara mengambil tanaman sebanyak 3 individu dan tanah tempatnya tumbuh. Sampel tanaman ditimbang dan diukur panjang batangnya, kemudian dipisahkan menjadi bagian akar, batang, dan daun. Sampel tanaman dan tanah kemudian dikeringkan dengan lampu infra merah selama 24 jam. Setelah kering, sampel dicacah menggunakan spektrometer sinar gamma dengan detektor HPGe. Hasil pencacahan berupa konsentrasi 134Cs dalam tanah dan bagian tanaman dianalisis untuk memperoleh nilai faktor transfer (FT). Dari penelitian ini diperoleh nilai FT tertinggi dicapai pada hari ke-26 yaitu sebesar 0,87 ; 1,89 ; 2,82 masing-masing untuk konsentrasi awal 134Cs 29,3 Bq/g ; 117,2 Bq/g ; 557 Bq/g, yang berarti tanaman mampu mengakumulasi 134Cs dari tanah. Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan diperoleh bahwa tanaman tidak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan gangguan morfologi dibandingkan dengan kontrol. Tanaman tetap tumbuh normal walau ditanam pada media tanah dengan konsentrasi 134Cs 557 Bq/g, sehingga dapat dikatakan bahwa tanaman mempunyai radiosensitivitas tinggi. Oleh karena itu tanaman bunga matahari dapat dipertimbangkan sebagai fitoremediator tanah berjenis andosol yang terkontaminasi radionuklida Cs.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: faktor transfer, fitoremediasi, radiosesium, 134Cs, tanah, bunga matahari
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang SDA/Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Remediasi Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Remediasi Lingkungan
Divisions: BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 03 Dec 2018 09:54
Last Modified: 31 May 2022 03:38
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/6478

Actions (login required)

View Item
View Item