Tjahaya, Poppy Intan and Sukmabuana, Putu (2009) METODE PREPARASI SAMPEL PADA PENGUKURAN TRITIUM KONSETRASI RENDAH DALAM URIN. In: Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir 2009, 3 Juni 2009, Bandung, Indonesia.
Semnas Sains dan Teknologi Nuklir2009.pdf
Download (114kB) | Preview
Poppy Intan Tjahaja_Semnas_2009_ Metode Preparasi Sampel Pada Pengukuran Tritium Konsetrasi Rendah Dalam Urin.pdf
Download (89kB) | Preview
Abstract
METODE PREPARASI SAMPEL PADA PENGUKURAN TRITIUM KONSETRASI RENDAH DALAM URIN. Pada pemantauan yang pernah dilakukan pada tahun 2004 terdeteksi adanya tritium dalam air tangki reaktor TRIGA 2000 sebesar 15 kBq/L dan dalam udara sebesar 1,5 Bq /L. Adanya tritium di udara ruang reaktor dalam bentuk molekul air, HTO, memungkinkan terhirupnya tritium oleh pekerja secara kronik. Tritium dalam bentuk HTO mempunyai organ target cairan tubuh, sehingga semua sampel cairan tubuh dapat digunakan untuk mengukur tritium yang masuk ke dalam tubuh. Pada penelitian ini digunakan sampel urin karena merupakan sampel yang paling mudah diperoleh. Untuk mengantisipasi rendahnya konsentrasi tritium dalam cairan tubuh, diperlukan preparasi sampel sebelum diukur menggunakan LSC. Pada penelitian ini dikembangkan lima metode penyiapan sampel untuk pengukuran tritium konsentrasi rendah dalam urin. Prinsip metode yang digunakan adalah pemurnian sampel urin hingga diperoleh sampel yang jernih dan terbebas dari bahan-bahan organik yang dapat mengganggu pencacahan dengan LSC. Sampel urin yang diperoleh dari orang dewasa sehat ditambah dengan tritium sehingga konsentrasinya menjadi 0,5 dan 1 Bq/mL. Kemudian sebanyak 2 mL sampel urin yang telah mengandung tritium ditambah dengan sintilator, dan diukur secara langsung (metode L) dengan LSC. Sisa sampel urin yang telah mengandung tritium diproses dengan 5 metode perlakuan (A, B, C, D, E). Dari hasil penelitian diketahui bahwa tritium dalam urin dengan konsentrasi 0,5 dan 1 Bq/mL tidak dapat terdeteksi oleh alat LSC apabila diukur secara langsung atau dipreparasi menggunakan metode A dan B. Pada sampel urin yang diberi perlakuan C, D, E tritium dapat terdeteksi dengan nilai efisiensi berkisar antara 5% - 45% dan 18% - 65% masing-masing untuk konsentrasi tritium dalam urin 0,5 dan 1 Bq/mL. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode terbaik untuk menentukan konsentrasi tritium dalam urin dengan konsentrasi 0,5 dan 1 Bq/mL adalah metode E, yaitu dengan cara filtrasi, distilasi dengan KMnO4 dan arang aktif, kemudian dengan destruksi menggunakan H2SO4. ;
METHOD OF SAMPEL PREPARATION FOR LOW LEVEL TRITIUM CONCENTRATION MEASUREMENT IN URINE. On primary cooling water of TRIGA 2000 reactor monitoring held in 2004, tritium was detected on cooling water at 15 kBq/L and it lead to the atmospheric tritium concentration in reactor hall to be1.5 Bq/L air. The atmospheric tritium on reactor hall on the form of HTO can be inhaled chronically by radiation worker. The tritium water vapour enter the human body and reach body fluids as target organ, hence the body fluid sampel can be used for internal tritium concentration measurement. In this research the urine samples were used. To anticipate the low concentration of tritium in urine samples a sample preparation were applied before measurement using liquid scintillation counter (LSC). Five methods were applied to urine samples by purified the samples to be clear and free from organic matter disturbing the LSC counting. The urin samples obtained from healthy adult were contaminated with tritiated water until the concentration become 0,5 dan 1 Bq/mL. Then the 2 mL of each urine samples were added to the scintillation vial filled with 13 mL of scintillator, and counted using LSC. This is called the direct method. The remained urine samples were prepared using five methods, called A, B, C, D, E method, then counted using LSC. The counting results showed that the tritium on urine samples measured directly and the samples prepared using A and B method could not detected by LSC instrument, both for sammples containing 0,5 and 1 Bq/mL tritium. The tritium on the urine samples prepared using C, D, E method could be detected by LSC instrument with method eficiency of 5% - 45% and 18% - 65% for tritium concentration of 0,5 dan 1 Bq/mL, respectively. The highest method eficiency was found for E method, which apply the filtration, distillation using KMnO4 and active charcoal, and destruction of organic matter contaminating the distilate using acid solution. From this research it was concluded that among the methods applied in the samples preparation, the E method is the best for tritium measurement of 0,5 and 1 Bq/mL, therefore, it is hoped can be used for tritium bioassay in human.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tritium, konsentrasi tritium, bioassay, urin |
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Kesehatan Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor > Iradiasi Target Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor > Iradiasi Target |
Divisions: | BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 28 Nov 2018 16:44 |
Last Modified: | 31 May 2022 03:33 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/6173 |