PEMBUATAN SILASE DAUN GALUR MUTAN SORGUM DENGAN MENGGUNAKAN INOKULUM CAMPURAN ISOLAT BAKTERI RUMEN KERBAU.

Sugoro, Irawan and Kurniawati, Asih and Firsoni, Firsoni and Human, Soeranto (2003) PEMBUATAN SILASE DAUN GALUR MUTAN SORGUM DENGAN MENGGUNAKAN INOKULUM CAMPURAN ISOLAT BAKTERI RUMEN KERBAU. In: Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi: Pertanian, Peternakan, Industri, hidrologi dan Lingkungan, 19-20 Februari 2003, 19-20 Februari 2003, Jakarta.

[thumbnail of 2003_00_Cover Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
2003_00_Cover Daftar Isi.pdf

Download (545kB) | Preview
[thumbnail of 2003_22_Peserta Irawan Sugoro.pdf]
Preview
Text
2003_22_Peserta Irawan Sugoro.pdf

Download (159kB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan silase daun tanaman sorgum dengan menggunakan inokulum campuran isolat bakteri hasil isolasi bertahap dari rumen kerbau. Daun sorgum yang digunakan berasal dari sisa panen galur-galur mutan hasil riset pemuliaan tanaman sorgum dengan radiasi gamma di BATAN. Perlakuan terdiri dari 5 macam, yaitu A (sorgum, molase 10 % b/b, urea 0,01 % b/b, inokulum 10% v/b), B (sorgum, molase 10 % b/b, urea 0,01 % b/b), C (sorgum, molase 5 % b/b, urea 0,01 % b/b, inokulum 10 % v/b), D (sorgum, molase 5 % b/b, urea 0,01% b/b), dan K (sorgum) sebagai kontrol. Parameter yang diamati adalah aktivitas enzim dengan metode FDA untuk melihat pola pertumbuhan mikroba, penurunan berat kering, kadar protein, gula tereduksi,
dan serat serta produksi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aktivitas enzim perlakuan adalah sama dan lebih tinggi dibandingkan K. Aktivitas enzim tertinggi terjadi pada perlakuan A sebesar 166,9 μg/g pada hari ke-14. Penurunan berat kering perlakuan lebih cepat dibandingkan K
dan tertinggi terjadi pada perlakuan A dengan rata-rata penurunan 0,87 %/hari. Kadar protein dan gula tereduksi perlakuan lebih tinggi dan kadar serat perlakuan lebih rendah dibandingkan K. Kadar protein tertinggi dicapai pada perlakuan A sebesar 18,2 % pada hari ke-14. Kadar gula tereduksi tertinggi terjadi pada perlakuan A setelah 14 hari inkubasi sebesar 18,4 %. Kadar serat kasar terendah terjadi pada perlakuan A sebesar 86,58% pada hari ke-21. Produksi gas tertinggi
dicapai semua perlakuan silase yang diinkubasi 21 hari dengan rata-rata sebesar 40,13 ml dan
perlakuan C adalah yang tertinggi, sebesar 42,29 ml. Penambahan inokulum campuran dapat mempercepat penurunan serat kasar dan meningkatkan kadar protein
.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Peternakan
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 22 Nov 2018 08:37
Last Modified: 31 May 2022 03:51
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/5817

Actions (login required)

View Item
View Item