SINERGI EKOSISTEM PENDIDIKAN: MENGUATKAN FONDASI SOSIAL-EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI KEMITRAAN STRATEGIS ORANG TUA-SEKOLAH

Kompetensi sosial-emosional anak usia dini (yang meliputi regulasi diri, empati, dan kemampuan interaksi
sosial) merupakan determinan penting bagi keberhasilan akademik dan kesejahteraan mental jangka
panjang. Temuan studi mixed-methods terhadap 261 keluarga dan guru di lima wilayah DKI Jakarta (2025)
mengindikasikan adanya pola keterlibatan semu, yakni tingginya kehadiran orang tua dalam kegiatan
administratif sekolah namun rendahnya kontribusi dalam bentuk kemitraan yang mendukung proses
belajar anak. Studi penelitian kami bahwa Learning at Home (aktivitas pembelajaran di rumah) merupakan
prediktor kuat bagi perkembangan sosial-emosional anak. Temuan ini menyoroti perlunya penyesuaian
kebijakan pelibatan keluarga dari pendekatan yang berfokus pada keterlibatan berbasis kehadiran menuju
pendekatan yang memperkuat interaksi dan pendampingan bermakna di rumah. Dalam konteks agenda
Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta, rumah perlu diposisikan kembali sebagai lingkungan belajar
utama yang berkelanjutan. Tanpa penguatan kebijakan pelibatan keluarga yang lebih substantif, efektivitas
investasi negara dalam pendidikan anak usia dini berpotensi tidak mencapai hasil yang optimal.