POLICY BRIEF: FIQH PARENTING: UPAYA MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH MENUJU GENERASI BEBAS STUNTING

Stunting yang masih tinggi di Indonesia (19,8% pada 2024) tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi,
tetapi juga oleh lemahnya pemahaman pengasuhan berbasis nilai keagamaan (fiqh parenting) dan
ketidakseimbangan peran ayah-ibu dalam memenuhi kebutuhan anak, termasuk akibat pernikahan dini
yang menurunkan kesiapan parenting. Ketimpangan ini berdampak pada rendahnya kualitas tumbuh
kembang anak dan ketahanan keluarga. Policy brief ini menawarkan dua alternatif kebijakan: penguatan
implementasi fiqh parenting sebagai basis keluarga sakinah/maslahah, dan pencegahan pernikahan usia
anak melalui kampanye Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Kebijakan yang direkomendasikan adalah
integrasi keduanya sebagai strategi terpadu pencegahan stunting berbasis nilai agama. Kementerian
Agama diharapkan mengintegrasikan fiqh parenting dalam kurikulum bimbingan pranikah dan program
Gerakan Keluarga Sakinah, sedangkan PSGA PTKI berperan dalam edukasi, advokasi, serta penyediaan
layanan konsultasi bagi calon pengantin dan keluarga muda melalui kolaborasi lintas sektor dengan
BKKBN, Kemenkes, dan tokoh agama untuk memperkuat ketahanan keluarga dan melahirkan generasi
emas Indonesia.