Tjaraka, Ajeng Rahayu and Tjahjandari, Lily (2024) Jejak antikolonial kesusastraan Balai Pustaka dalam novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7 (1). pp. 123-134. ISSN 2615-725X
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Dalam penciptaan karya sastra, pengarang akan selalu dipengaruhi oleh semangat zaman (Zeitgeist) yang ada saat proses penulisan karya. Novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai merupakan salah satu karya Marah Rusli yang lekat dengan budaya Minangkabau yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1922 oleh Balai Pustaka. Balai Pustaka menetapkan regulasi yang ketat dalam memublikasikan bahan bacaan bagi masyarakat di Hindia Belanda untuk membendung sikap nasionalisme masyarakat pribumi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi yang digunakan oleh Marah Rusli dalam menyampaikan gagasan antikolonial yang terdapat dalam karya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan konsep representasi Stuart Hall. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah jejak-jejak antikolonial yang disampaikan Marah Rusli menggunakan berbagai strategi guna lolos dari penyensoran Balai Pustaka, yakni (1) pengonstruksian tokoh kaum muda yang merepresentasikan modernitas pemerintah kolonial Belanda dan melalui kaum tua yang merepresentasikan ketradisionalan masyarakat pribumi, (2) penggambaran sikap antikolonial melalui karakter antagonis, dan (3) penggunaan tahun Hijriah untuk mengelabui pemerintah kolonial Belanda.
| Item Type: | Article |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Balai Pustaka; Sitti Nurbaya; literary history; representation; anticolonial. |
| Subjects: | Language |
| Depositing User: | Mrs Titi Herawati |
| Date Deposited: | 18 Dec 2025 03:50 |
| Last Modified: | 18 Dec 2025 03:50 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/56729 |


Dimensions
Dimensions