Bioactive Compound and Functional Properties of Sea Cucumbers as Nutraceutical Products

Bahasa Indonesia memiliki sumber daya hayati yang sangat kaya dan beragam baik di daratan maupun lautan, sehingga dikenal sebagai negara mega biodiversitas. Teripang merupakan salah satu komoditas ekspor potensial di subsektor perikanan. Pemanfaatan teripang di Indonesia sebagai bahan pangan dibandingkan dengan produk perikanan lainnya relatif rendah dan kurang diminati karena memiliki nilai estetika yang rendah dilihat dari penampilan fisiknya yang menjijikkan. Tinjauan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang senyawa bioaktif dan sifat fungsional teripang sehingga informasi ini akan memberikan perspektif yang komprehensif dalam pengembangan nutrasetikal berbasis teripang. Kandungan gizi teripang kering adalah 82% protein, 1,7% lemak, 8,9% air, 8,6% abu, 4,8% karbohidrat, fosfor, zat besi, yodium, natrium, dan vitamin A dan B (tiamin, riboflavin, dan niasin). Komponen bioaktif dalam teripang mengandung kolagen, glikosida, polisakarida, glikosaminoglikan, N-asetilglukosamin, kondroitin sulfat, steroid, lektin, asam lemak omega-3, dan senyawa fenolik. Teripang memiliki sifat fungsional seperti antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antitrombotik, antimikroba, antiaterosklerosis, antiosteoporosis, antidiabetes, antipenuaan, dan antiobesitas. Sifat fungsional ini memberikan peluang yang sangat baik untuk mengembangkan nutrasetikal bernilai tinggi dari teripang. Faktor utama dalam memproduksi dan mengembangkan nutrasetikal berbasis teripang adalah organoleptik, bioaksesibilitas, dan bioavailabilitas.