Kelemahan guru biologi yang berdampak pada kurang efektifnya pembelajaran

Penerapan kurikulum merdeka belajar dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran dengan membekali peserta didik dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global. Sebagai contoh, mereka akan dibimbing untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah melalui studi kasus yang diberikan oleh para guru. Untuk memberikan dukungan kepada kesuksesan kurikulum ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah memperkenalkan program sekolah penggerak, yang bertujuan untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Program sekolah penggerak ini diharapkan dapat mengurangi sejumlah kelemahan yang ada pada para guru dalam menjalankan proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah menemukan penyebab kelemahan Guru Biologi yang berdampak pada kurang efektifnya pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian kualitatif ini menunjukkan beberapa kelemahan yang sering ditemui pada guru Biologi yang dapat berdampak pada kurang efektifnya pembelajaran antara lain: (1) Kurangnya Pemahaman Materi, (2) Minimnya Kreativitas dalam Metode Pengajaran, (3) Kurangnya Keterlibatan Peserta didik, (4) Kurangnya Penggunaan Teknologi, (5) Kurangnya Penilaian yang Komprehensif, (6)Kurangnya Keterampilan Manajemen Kelas, (7) Kurangnya Pengembangan Profesional.