Geni Rina Sunaryo, GRS (2013) PENGENDALIAN PROSES KOROSI PADA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG GAS 30MW. PENGENDALIAN PROSES KOROSI PADA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG GAS 30MW. pp. 137-146. ISSN 0854-2910
149-158 Geni R Sunaryo.pdf
Download (5MB) | Preview
Abstract
ABSTRAK
PENGENDALIAN PROSES KOROSI PADA SISTIM PENDINGIN SEKUNDER RSG GAS 30 MW.
Telah dilakukan analisis dan evaluasi kualitas air pendingin sekunder reaktor RSG GAS dari aspek korosi
pada baja karbon dan kandungan bakteria penginisiasi korosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan pemahaman awal sejauh mana keefektifan pola pengelolaan kualitas air pendingin yang telah
diterapkan di RSG GAS untuk mendapatkan pola pengelolaan yang lebih tepat mendatang. Metoda yang
diaplikasikan adalah surveillance korosi dengan kupon, penetapan laju korosi air pendingin sekunder dengan
variasi konsentrasi inhibitor yang diaplikasikan saat ini dengan metoda elektrokimia dan analisis bakteria
dengan menggunakan test kit yang berbahan dasar agar. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terbentuk
produk korosi homogen, crevice dan galvanik untuk material baja karbon dengan laju korosi laju korosi 0.13
± 0.02 untuk air sekunder, yang sedikit lebih rendah dari air baku, 0.20 ± 0.01 Mpy. Walaupun tidak
terindikasi adanya bio korosi yang mungkin terjadi di pipa pendingin sekunder, total bakteria yang tumbuh
pada air sekunder pada kondisi tidak beroperasi, atau tidak dengan penambahan anti bakteria adalah sekitar
107 cfu/ml. Jumlah tersebut dapat ditekan hingga menjadi 103 cfu/ml dengan penambahan anti bakteria.
Perlu dicermati bahwa keberadaan SRB bakteria yang terdeteksi dalam jumlah >106 cfu/ml memberikan
sinyal bahwa penambahan anti bacteria ke dalam bak penampung air pendingin sekunder di menara
pendingin tidak boleh terlupakan, karena berpotensi munculnya bio korosi akibat SRB.
Kata kunci: surveillance korosi, bakteri, inhibitor, crevice, galvanik, biokorosi
ABSTRACT
CORROSSION MANAGEMENT FOR RSG GAS 30MW SECONDARY COOLING SYSTEM. The
corrosion and bacteria analyses and evaluation for secondary cooling water quality was done. The purpose
of the research is to understand the preliminary mechanism how far is the effectivity of applying the current
method for maintaining the quality of secondary water to get the better management. The methodology is
corrosion surveillance by immersing cupons, corrosion rate determination by using inhibitor concentration
variation by using electrochemically and bacteria analysis by application test kit based on jelly. From the
result, it is known that the product corrosion from homogeny, crevice and galvanic were obtained with the
corrosion rate of 0.13 ± 0.02 for secondary water, which is lower than for raw water of 0.20 ± 0.01 Mpy.
Eventhough the bio corrosion is considered to be a impossible one in the secondary pipelines, the total
bacteria growth in the cooling tower water basin, or, in the condition without anti bacteris is 107 cfu/ml.
That number is suppressed up to 103 cfu/ml by adding anti bacteria. It is noticed that SRB bacteria presence
should be considered due to its detected number is up to >106 cfu/ml in the non operated reactor, which give
signal that the bio corrosion might be happened if the addition of anti bacteria is absent.
Keywords : corrosion surveillance, bacteri, inhibitor, crevice, galvanic, biocorrosion
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir |
Divisions: | BATAN > Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 14 Nov 2018 08:04 |
Last Modified: | 31 May 2022 09:13 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/5286 |