Aksesibilitas petani tomat terhadap sumber pembiayaan di kecamatan Arjasari kabupaten Bandung

Sektor pertanian masih memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Biaya yang dikeluarkan untuk menanam tomat cukup besar sedangkan dinamika kehidupan pertanian di perdesaan, seperti kegagalan panen, serangan hama dan penyakit, perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi, penurunan harga jual, dan kesulitan dalam mendapatkan pupuk, menciptakan rangkaian masalah baru yang akan muncul. Salah satu dampaknya adalah pada aspek permodalan, dimana petani tomat akan menghadapi kesulitan untuk memulai musim tanam berikutnya jika hasil panen sebelumnya tidak mencukupi. Sebagai solusi alternatif, petani dapat mencari akses modal usahatani melalui sumber pembiayaan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman petani tomat dalam mendapatkan pembiayaan usahatani dan aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan di Kecamatan Arjasari. Penelitian dilakukan di Desa Mekarjaya dan Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Informan berjumlah 9 petani tomat dengan kriteria luas lahan yaitu kategori luas dengan kriteria lebih dari 1 ha, kategori sedang dengan kriteria 0,5-1 ha, kategori sempit dengan kriteria kurang dari 0,5 ha. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi petani informan dalam memilih sumber pembiayaan yaitu tingkat bunga dan syarat-syarat pinjaman, besar pinjaman yang diberikan, jangka waktu pembayaran dan pengalaman mendapatkan pembiayaan. Aksesibilitas petani tomat dianalisis dari dimensi ketersediaan, kemudahan, keberlanjutan, dan fleksibilitas dari berbagai sumber pembiayaan yaitu kredit bank dan bantuan modal atau pinjaman dari pedagang atau bandar.