Pengaruh persepsi dalam pengambilan keputusan terhadap penggunaan jembatan penyeberangan

Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan cedera bahkan kematian masih menjadi perhatian global terutama bagi pengguna jalan yang rentan yaitu pejalan kaki. Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi kecelakaan pada pejalan kaki dimana salah satunya adalah perilaku berisiko ketika menyebrang jalan. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pada pejalan kaki adalah dengan menyediakan jembatan penyeberangan khusunya didaerah padat lalu lintas. Rendahnya tingkat penggunaan jembatan penyeberangan berhubungan dengan persepsi pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana persepsi yang dimiliki oleh pejalan kaki menentukan tindakan dalam pengambilan keputusan terhadap penggunaan jembatan penyeberangan. Metode yang digunakan dalam penelitian berdasarkan Teori TPB (Theory of Planned Behavior). Subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 10 orang pejalan kaki yang ditemui secara random, dengan kondisi 5 orang pejalan kaki yang menyebrangi jalan menggunakan jembatan penyeberangan dan 5 orang pejalan kaki yang menyebrangi jalan tanpa menggunakan jembatan penyeberangan. Teori TPB digunakan melalui wawancara terhadap subjek. Hasil teori TPB akan mengkategorikan hasil wawancara kedalam tiga kelompok keyakinan dan empat kelompok perasaan. Pengelompokkan tersebut menjelaskan bagaimana persepsi dan emosi akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam penggunaan jembatan penyeberangan oleh pejalan kaki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi positif tentang faktor keamanan dan ingin mencoba hal baru mendorong pejalan kaki untuk memutuskan menggunakan jembatan penyeberangan ketika akan menyeberang. Hal ini mengindikasikan bahwa persepsi positif tersebut menghasilkan emosi positif seperti adanya rasa aman dan ingin mencoba hal baru saat menggunakan jembatan penyeberangan.