Identifikasi risiko untuk meningkatkan kinerja di UMKM tempe Kabupaten Bantul

Endang, Widuri Asih and Joko, Susetyo and Tegar, Hendra Jaya (2024) Identifikasi risiko untuk meningkatkan kinerja di UMKM tempe Kabupaten Bantul. In: Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), 8-9 Agustus 2024, Bandung.

[thumbnail of Prosiding_2024_Endang Widuri Asih_257-265.pdf] Text
Prosiding_2024_Endang Widuri Asih_257-265.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (424kB)

Abstract

UMKM tempe tidak terlepas dari risiko yang mungkin terjadi dalam proses produksi tempe, sehingga dapat mengganggu aktivitas produksi tempe. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 UMKM tempe di Kabupaten Bantul terdapat beberapa permasalahan, yaitu permasalahan proses produksi, kenyamanan dan lingkungan kerja. Untuk menangani risiko dan permasalahan yang ada, perlu dilakukan manajemen risiko dengan memitigasi risiko. Teknik pengolahan data dan analisis data menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA), Kuisioner Nordic Body Map (NBM) dan penerapan konsep Kaizen 5S (Seiri, Seiton, Seiketsu, Shitsuke, dan Seiso). Hasil pengolahan menggunakan metode FMEA diperoleh nilai RPN tertinggi pada faktor proses produksi dengan nilai sebesar 0,381, pada faktor bahan baku diperoleh nilai RPN sebesar 0,347, dan pada faktor permintaan diperoleh dengan nilai RPN sebesar 0,270. Pada faktor proses produksi menunjukan bahwa risiko tertinggi ada pada ketidaknyamanan kerja dan lingkungan kerja yang diakibatkan karena postur kerja pekerja tidak ergonomis, sehingga menimbulkan keluhan sakit pada pekerja. Dari hasil identifikasi ketidaknyamanan kerja mengenai keluhan sakit pada pekerja menggunakan Kuesioner NBM diperoleh scoring sebesar 47-65 dari 10 sampel data, artinya pada skala tersebut tingkat risiko dalam kategori “sedang”. Tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan memperbaiki postur kerja dengan memperbaiki fasilitas kerja yang digunakan pekerja berupa alat tepat guna multifungsi yang ergonomis berupa kursi duduk, yaitu alat yang dapat digunakan untuk proses penirisan, pendinginan, dan peragian dan dikerjakan dengan posisi duduk di kursi. Pada permasalahan selanjutnya pada UMKM tempe yang kurang memperhatikan budaya bersih sehingga menimbulkan masalah lingkungan kerja dapat diusulkan penerapan konsep Kaizen 5S.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: UMKM, FMEA, RPN, NBM, 5S
Subjects: Urban & Regional Technology & Development > Urban Administration & Planning
Administration & Management > Job Training & Career Development
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 19 Feb 2025 01:34
Last Modified: 19 Feb 2025 01:34
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/52474

Actions (login required)

View Item
View Item