Pengukuran entropi budaya organisasi dengan menggunakan model barret studi kasus Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Budaya organisasi merupakan salah satu pondasi utama dari strategi organisasi. Budaya merupakan intangible asset yang diyakini sebagai penggerak dan panduan dalam berperilaku dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi. Pengukuran budaya organisasi sangat diperlukan agar pengelolaan budaya organisasi terarah dan terstruktur. Namun dengan banyaknya metode pengukuran budaya dan kecenderungan pendekatan yang bersifat subyektif dalam mengukur parameter yang abstrak, maka penelitian ini menggunakan ukuran entropi budaya sebagai parameter lebih condong pada kuantifikasi nilai budaya. Penelitian ini mengimplementasikan model Barret yang praktis dan telah cukup banyak diaplikasikan pada penelitian terdahulu. Penelitian ini mengukur entropi budaya pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai perguruan tinggi negeri yang telah memiliki standar nilai budaya dan menerapkan program pengembangan budaya secara formal. Sebanyak 240 responden telah mengisi kuisioner pengukuran nilai budaya yang tersebar pada 6 fakultas. Hasil penelitian menunjukkan entropi budaya di ITS masih dalam tingkat yang minor dengan current values mencapai 12,8%.Sedangkan pada personal values masih dalam entropi yang rendah yaitu hanya 5,3% dan entropi pada desired values terhadap nilai budaya organisasi juga rendah yaitu 5.2%.