Perancangan dan penerapan alat pelindung diri untuk memanjat pohon kelapa: studi kasus di IKM Kampung Gula, Borobudur

Industri gula kelapa menjadi keunikan yang ditawarkan oleh Desa Wisata Kampung Gula, Dusun Jligudan, Kecamatan Borobudur. Industri ini mengalami permasalahan karena tenaga pengambil nira (penderes) semakin berkurang dan tersisa dua orang saja. Kondisi ini terjadi selain karena tingkat penghasilan penderes yang rendah juga karena bahaya jatuh dari ketinggian yang membuat generasi muda enggan menjadi penderes. Penelitian dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut agar proses menderes menjadi lebih aman. Alat pelindung diri (APD) yang dirancang terdiri dari harness, carabiner dan weebing. Penerapan APD pada saat bekerja mampu mengurangi rasa ketakutan penderes. APD yang dikembangkan telah mempertimbangkan kepentingan pemilik/manajemen, penderes, dan generasi muda. Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 232.680,- sudah sesuai dengan harapan manajemen, namun pihak manajemen belum puas dengan waktu memanjat yang lebih lama saat menggunakan APD. Penggunaan APD menambah lama waktu proses memanjat pohon kelapa sebesar 30,3 detik untuk penderes naik pohon kelapa, 7,5 detik lebih lama untuk penderes turun pohon kelapa, 13,9 detik lebih lama untuk kaum muda naik pohon kelapa, dan 11,1 detik lebih lama untuk kaum muda turun pohon kelapa. APD harus dikembangkan lagi untuk menurunkan waktu bekerja saat menggunakan alat.