Aldy, Kusuma and Santika, Sari and M., Rachman Waluyo (2024) Pengaruh kebiasaan mengemudi terhadap keterlibatan kecelakaan pada pengemudi Mikrotrans Jaklingko Koperasi Jasa Angkutan Purimas Jaya. In: Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), 8-9 Agustus 2024, Bandung.
Prosiding_2024_Aldy Kusuma_186-192.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (627kB) | Preview
Abstract
Kebutuhan transportasi di daerah perkotaan merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang akan kebutuhan aksesibilitas masyarakat sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka. Selain itu, faktor keselamatan dan kesehatan dalam bekerja pun perlu diperhatikan untuk mempertahankan tingkat produktivitas tersebut. Akibat semakin banyaknya yang membutuhkan transportasi maka hal ini akan berbanding lurus dengan risiko kecelakan yang akan ditimbulkan.Terdapat 3 faktor umum yang menjadi penyebab kecelakaan, yaitu rasa takut, cemas, dan kemarahan. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi gaya dan kebiasaan mengemudi seseorang. Oleh karena itu, untuk mengukur danmenentukan gaya mengemudi dan kebiasaan mengemudi seseorang yang aman digunakan metode Multidimensional Driving Style Inventory (MDSI) dan metode Driving Behaviour Questionnaire (DBQ). Selain itu, digunakan juga variabel lain sebagai tujuan dari penelitian ini, yaitu variabel pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas. Dalam mengolah data yang telah didapatkan, penulis menggunkaan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan aplikasi AMOS untuk mengetahui hubungan dari setiap variabel yang digunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan mengemudi (P-value = 0,131 > 0,05) dan gaya mengemudi (P-value = 0,743 > 0,05) dengan pelanggaran lalu lintas serta tidak terdapat hubungan juga antara kebiasaan mengemudi (P-value = 0,232 > 0,05) dan gaya mengemudi (P-value = 0,553 > 0,05) dengan kecelakaan lalu lintas. Hanya variabel pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas yang mempunyai hubungan yang kuat yaitu sebesar 11,368 dan nilai P-value < 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin sering pengemudi melakukan pelanggaran lalu lintas, maka akan semakin besar juga kemungkinan sopir tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas.
| Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Transportasi, Pengemudi, Kecelakaan Lalu Lintas |
| Subjects: | Transportation Transportation > Transportation Safety |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 19 Feb 2025 01:35 |
| Last Modified: | 19 Feb 2025 01:35 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/52413 |


