Peningkatan budaya keselamatan berbasis konsepsi Safety-II menggunakan Safety Model Canvas (SMC)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bukan hanya kebutuhan industri semata, namun K3 juga dibutuhkan institusi pendidikan maupun institusi pemerintah. Untuk melindungi para pekerja dari kecelakaan kerja, diperlukan sebuah peningkatan budaya keselamatan sebagai salah satu aspek dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur dan mengevaluasi budaya keselamatan yang ada pada institusi pemerintah berbasis konsepsi Safety-II dengan menggunakan Safety Model Canvas (SMC).Pengukuran budaya keselamatan pada penelitian ini memiliki fokus pada 7 dimensi SMC yang secara total meliputi 28 item pertanyaan. Tujuh dimensi SMC yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu Organizational Learning, Commitment, Leadership, Responsibility, Competence, Engagement & Involvement, dan Information & Communication. Pengukuran dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai budaya kesealamatan pada obyek amatan ialah sebesar 2,99 yang berada pada level reactive. Setelah itu, dilakukan identifikasi permasalahaan menggunakan Pareto Analysis dan Root Cause Analysis (RCA), sehingga didapatkan tiga permasalahan utama budaya keselamatan pada obyek amatan. Berdasarkan nilai budaya keselamatan yang diperoleh tersebut, pareto analysis, dan RCA, dilakukan penyusunan rekomendasi penguatan budaya K3. Rekomendasi perbaikan yang disusun untuk meningkatkan budaya keselamatan diantaranya meliputi safety patrol, evaluasi bulanan K3, sistem rewarding & punishment, safety talk, pelatihan K3, dan pembuatan safety apps platform.