Siti, Fatimah Hanum and I, Oewa Putu Darma (2005) Rencana pengelolaan lansekap kawasan tri danau Beratan-Buyan-Tamblingan. In: Prosiding Simposium Analisis Daya Dulung dan Daya Tampung Sumber Daya Air di Kawasan Tri-Danau Beratan, Buyan dan Tamblingan, 11 Agustus 2005, Museum Zoologi Cibinong.
Prosiding_Siti Fatimah_UPT Eka Karya Bali_109-120_2005.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Kawasan tri danau Beratan-Buyan- Tamblingan merupakan kawasan yangpotensial sebagai tempat pariwisata dan pertanian di masa yang akan datang. Secara geologi kawasanini berasal dari tekanan kaldera komplek tua Buyan--Beratansehingga membentuk cekungan. Kondisi ini menyebabkan kawasan tersebut rawan terhadap longsor apabila tidak hati-hati dalam mengelolanya. Salah satu tungsi utama dari kawasan ini adalah mempunyai peranan hidro-orologi. Agar potensi ini dapatmemberikan keuntungan secara ekonomis dan ekologis bagi lingkungan sekitarnya maka diperlukan suatu perencanaan secara menyeluruh tentang pengelolaan kawasan tri-danau tersebut. Tujuan rencana pengelolaanini adalah untuk mengakomodasipembangunan baru melalui perlindungan ruang terbuka dan melindungi sistem alam.Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pengelolaan adalah aspek penggunaan lahan (land use) yang ada di kawasan tersebut. Penentuan penggunaan lahan yang cocok dilakukan melalui penilaian lansekap. Salah satu permasalahan lansekap yang dinilai adalah bahaya lansekap (landscape hazard mengingat kodisi geografisnya. Langkah yang perlu dilakukan adalah pemetaan kembali lahan berdasarkan kemiringannya, zonasi dan pengelompokan penggunaan lahan berdasarkan tabel kelas kemampuan lahan dengan kesesuaian lahan. Lahan dengan kemiringan lebih dari 15% adalah lahan yang harus dikonservasi karena bila tidak akan timbul kerusakan. Lahan milk penduduk yang memiliki nilai konservasi harus dibebaskan dari pajak atau diberi kompensasi. Salah satu cara sederhana untuk mengkonservasi air setelah proses di alas adalah melalui pembuatan taman di sekitar pemukiman. Taman yang dibuat dapat berupa pekarangan ataupun kebun campuran Diharapkan melalui rencana pengelolaanlansekap yang menyeluruh ditinjau dariberbagai aspek maka akan diperoleh keseimbangan antara kelestarian lingkungan dan usaha manusia untuk mencapai kesejahteraan.
| Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Land use, pengelolaan lansekap, hidro-orologi, taman |
| Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences Natural Resources & Earth Sciences > Natural Resource Management |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 19 Feb 2025 01:35 |
| Last Modified: | 19 Feb 2025 01:35 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/52367 |


