Kebijakan pembangunan kawasan Tri-Danau (Beratan, Buyan, Tamblingan) Provinsi Bali

Keberadaan Tri-danau (Beratan, Buyan, Tamblingan) tidak lepas dari nilai budaya Bali yang dikenal dengan Konsep Tri Mandala yang memberi makna pada setiap ruang. Ditinjau dari filosofi hidrologisnya, kawasan di sekitar Tri-danau (Beratan, Buyan, Tamblingan) secara umum merupakan kawasan tangkapan air bagi kebutuhan air masyarakat Bali Utara dan Bali Selatan (Gianyar, Badung, Denpasar, Tabanan, Buleleng, dan Jembrana). Hingga saat ini, danau sebagai sumber daya pembangunan di Bali telah dimanfaatkan antara lain sebagai sumber air bagi keperluan rumah tangga, usaha pertanian, perkebunan, peternakan, perhotelan, rumah rnakan, padang golf, tempat mencari ikan, obyek dan daya tarik wisata alam serta obyek maupun tempat diselenggarakannya penelitian, pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kebijakan pembangunan kawasan Tri-danau (Beratan, Buyan, Tamblingan) tidak lepas pada kebijakan pembangunan daerah Bali di bidang sumber daya dan lingkungan yang antaralain adalah mengelola sumber daya alam dengan prinsip peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi melalui pendekatan mekanisme pasar yang terkendali; optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam agar serasi dengan kemampuan atau daya dukungnya, dengan perkembangan kebutuhan sektor industri yang semakin meningkat; meningkatkan potensi sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup dengan melakukan kegiatan konservasi, rehabilitasi dan peningkatan keragaman sumber daya melalui teknologi yang ramah lingkungan; memberdayakan kernampuan pernerintah daerah dalam mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan, sebagai wujud dari otonomi daerah; meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di wilayahnya melalui sistem dan peraturan yang berpihak kepada masyarakat lokal.