Uji efektivitas indikator bahan alam serbuk kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) untuk praktikum titrasi asam basa di laboratorium

Titrasi asam basa umumnya menggunakan indikator sintesis sebagai penentu titik akhir titrasi, seperti phenolpthalein dan methyl orange namun indikator sintesis ini tidak ramah lingkungan dan mahal. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh waktu maserasi dan efektivitas indikator serbuk gergaji kayu ulin pada titrasi asam basa. Serbuk gergaji kayu ulin di maserasi selama 1, 2 dan 3 hari dengan etanol 96 %, uji kualitatif antosianin, uji warna dengan buffer pH 1-14, pengukuran absorbansi dan pengaplikasiannya pada titrasi asam basa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa waktu maserasi terbaik selama 3 hari dengan nilai absorbansi 4,384 pada panjang gelombang 255 nm. Pengaplikasian ekstrak ini pada titrasi HCl – NaOH dengan volume titik akhir titrasi 10,55 mL perubahan warna dari tidak berwarna menjadi coklat dan indikator pembanding PP 9,96 mL perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Pada titrasiCH3COOH – NaOH memberikan hasil sebesar 9,07 mL dan indikator PP sebesar 9,01 mL. Untuk titrasiNaHCO3 – HCl hasil volume titik akhir titrasi 8,24 mL dengan perubahan warna dari coklat – tidak berwarna dan pembanding indikator MO 10,27 mL dengan perubahan warna dari orange – merah. Dari hasil perubahan warna yang signifikan tersebut maka ekstrak serbuk gergaji kayu ulin dapat dijadikan indikator alternatif pada titrasi asam basa.