Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua tentang risiko karies pada siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 1 Gianyar, Bali

Pendahuluan: Indonesia memiliki prevalensi karies yang sangat tinggi. Pada anak Indonesia usia lima sampai sembilan tahun angka prevalensi karies adalah 92,6%, dimana hanya 10,2% penduduk Indonesia yang memiliki akses ke dokter gigi. Anak berkebutuhan khusus tergolong rentan karena cenderung memiliki ketergantungan pada orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua penting bagi anak berkebutuhan khusus, dan perlu dilakukan pengukuran mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua mengenai risiko karies pada anaknya.Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua tentang risiko karies pada anak berkebutuhan khusus di SDLB Negeri 1 Gianyar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada 110 orang tua dari anak berkebutuhan khusus melalui wawancara dengan kuesioner. Hasil: Pada variabel Pengetahuan : 68,20% orang tua dengan anak berkebutuhan khusus memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 28,20% memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 3,60% memiliki tingkat pengetahuan yang buruk tentang risiko karies pada anak berkebutuhan khusus. Pada variabel Sikap: 72,20% memiliki sikap baik, 27,30% memiliki tingkat sikap sedang terhadap risiko karies, dan tidak ada orang tua dengan sikap buruk yang ditemukan dalam penelitian ini. Pada variabel Perilaku: 58,20% memiliki perilaku yang baik tentang risiko karies, 39,10% memiliki perilaku sedang, dan 2,70% orang tua yang berperilaku kurang baik. Simpulan: Sebagian besar orang tua dengan anak berkebutuhan khusus di SDLB Negeri 1 Gianyar memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai risiko karies pada anak berkebutuhan khusus.