Pemakaian sistem self-ligating pada perawatan maloklusi kelas II di masa pandemi Covid-19

SARS-CoV-2 (COVID-19) merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan dan telah menginfeksi 3.6 juta individu di seluruh dunia. COVID-19 memberikan risiko yang tinggi pada pasien maupun tenaga kesehatan sehingga dilakukan kebijakan-kebijakan untuk mengurangi tingkat penyebaran pada fasilitas kesehatan. Kondisi tersebut memberikan tantangan tersendiri dalam menjaga kualitas dan efektivitas perawatan ortodonti agar dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pasien. Tujuan: Laporan kasus ini bertujuan menyampaikan penatalaksaan perawatan ortodonti dalam kondisi Pandemi COVID-19. Laporan Kasus: Pasien wanita 17 tahun datang ke klinik RSKGM FKG UI dengan keluhan gigi depannya yang berjejal. Diagnosis kasus ini adalah maloklusi skeletal kelas II divisi 1 disertai dengan severe crowding rahang bawah. Pasien memiliki tipe wajah dolicofacial dengan profil cembung. Lengkung gigi atas sempit dan berbentuk “V”, sementara pada rahang bawah terdapat crowding berat dan disertai 8 mm overjet. Perawatan ortodontik dilakukan bersifat kamuflase dengan menggunakan Self-Ligating. Kesimpulan: Pandemi COVID-19 menyebabkan adanya keterbatasan dalam aktivitas individu maupun pelayanan kesehatan. Solusi untuk mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan khususnya perawatan ortodonti dengan meningkatkan efektivitas perawatan dapat menjadi suatu pertimbangan pada masa restriktif seperti ini. Kasus maloklusi kelas II dengan perawatan kamuflase berhasil terkoreksi dengan baik dalam 10 kali kontrol.