Yuristyanto, Dewangga (2024) Filosofi Purun. [Video]
14_%20FIlosofi%20Purun.mp4
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (683MB) | Request a copy
Abstract
Tanaman purun, yang tumbuh subur di lahan gambut
Kalimantan Tengah, telah lama dimanfaatkan
masyarakat untuk berbagai kerajinan anyaman. Di
Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten
Kotawaringin Barat, keahlian menganyam purun
diwariskan secara turun-temurun.
Purun Danau dan Purun Tikus adalah dua jenis purun
yang umum digunakan. Dahulu, anyaman purun
hanya terbatas pada tikar. Kini, berbagai produk
inovatif seperti tas, topi, kotak tisu, sandal, alas makan,
dan bahkan sedotan pun dibuat dari purun.
Namun, kelestarian tradisi menganyam purun
terancam punah karena minimnya minat generasi
muda untuk mempelajarinya.
Lebih dari sekadar fungsi, anyaman purun memiliki
nilai budaya dan filosofis yang penting. Produk purun
tidak hanya melestarikan ekosistem gambut, tetapi
juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga lingkungan.
| Item Type: | Video |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | kesenian, anyaman, kerajinan, tradisi, gambut |
| Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Natural Resource Management Natural Resources & Earth Sciences > Hydrology Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control Social and Political Sciences > Social Concerns |
| Depositing User: | Yuristyanto Dewangga |
| Date Deposited: | 07 Feb 2025 13:27 |
| Last Modified: | 07 Feb 2025 13:27 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/50155 |


