Amellia, Ellga Frissanthy and Vivop, engga (2024) Analisa asuhan keperawatan pada pasien penyakit paru obstruktif kronis dan tuberkulosis paru dengan intervensi pursed lips breathing kombinasi diafragmatic breathing. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 6 (8): 17. pp. 3165-3176. ISSN 2655-2728
2655-2728_6_8_2024-17.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (235kB)
Abstract
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan saluran napas atau alveolus yang disebabkan akibat pajanan signifikan terhadap partikel atau gas berbahaya pengaruh pejamu termasuk perkembangan paru-paru abnormal, penyakit ini umum dan dapat dicegah atau diobati. Analisa asuhan keperawatan ini bertujuan untuk melaporkan hasil intervensi pursed lips breathing kombinasi diafragmatic breathing pada pasien penyakit paru obstruktif kronis di ruang Umar Bin Khattab 2 RSUD AL-IHSAN Bandung. Laporan ini menggunakan Analisa kasus asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi, hingga evaluasi keperawatan. Selain itu, juga menggunakan pre post test intervensi kombinasi pada seorang pasien, dengan presentasi kasus berikut: Seorang pasien PPOK laki-laki berusia 52 tahun yang diketahui mengalami sesak nafas, sesak dirasakan meningkat saat beraktivitas seperti berjalan ke kamar mandi atau berbaring, sesak menurun saat istirahat duduk, sesak dibagian dada terasa seperti ditekan benda berat, sesak dirasakan menyebar di seluruh bagian dada, sekala sesak 4 dari skala 0-4, dan sesak terasa terus menerus, sesak yang dirasakan disertai batuk berdahak dan tidak nafsu makan. Pasien pernah masuk rumah sakit sebelumnya sebanyak dua kali dengan keluhan sama yaitu sesak, klien mengatakan memiliki penyakit keturunan yaitu asma, klien mengatakan pernah mengalami penyakit menular seperti TBC pada tahun 2011-2012 namun sudah selesai pengobatan dan sekarang terjadi kekambuhan. Laporan kasus ini menunjukkan, latihan napas PLB kombinasi DB 2 kali dalam sehari selama 3 hari didapatkan bahwa saturasi oksigen klien meningkat saat hari ke tiga 97 %, skala sesak menggunakan skala sesak British medical research council saat hari ke tiga skala sesak klien berada di skala 2 (berjalan lebih lambat karena sesak) dan untuk frekuensi napas saat hari terakhir yaitu 20 x/ menit, sehingga masalah pola napas tidak efektif teratasi.Terapi non farmakologi PLB dan DB merupakan terapi yang efektif untuk memperbaiki pola napas klien sehingga penulis mengkombinasikan kedua terapi tersebut dengan harapan dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen klien, menurunkan skala sesak dan frekuensi napas klien. Terapi ini mudah dilakukan dan biaya sangat minim hanya di butuhkan konsistensi saja dalam pelaksanaannya. Setelah dilakukan terapi tersebut terdapat perbaikan yang terjadi pada Tn.K.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Diafragmatic breathing, Penyakit paru obstruktif kronis, Pursed lips breathing tuberkulosis paru, Respiratory diseases, |
Subjects: | Medicine & Biology > Clinical Medicine Medicine & Biology > Occupational Therapy, Physical Therapy, & Rehabilitation |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 19 Sep 2024 07:27 |
Last Modified: | 19 Sep 2024 07:27 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/48776 |