Ivandi, Akmal (2024) Pengembangan kurikulum pendidikan dalam membentuk peradaban manusia. Jurnal Kajian Pendidikan, Sosial, dan Keagamaan (ANATESA), 14 (2): 8. pp. 86-107. ISSN 2302-8327
2302-8327_14_2_2024-8.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (374kB)
Abstract
Pendidikan adalah jalan terindah untuk membangun peradaban. Sehubungan dengan hal itu, kurikulum menjadi rambu-rambu yang akan membantu dan memudahkan kita mencapai tujuan. Sejatinya kurikulum itu sederhana. Ia memuat apa yang akan kita lakukan agar peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, malas menjadi rajin, sembrono menjadi disiplin, tidak literat menjadi literat, dan seterusnya. Oleh karena itu, kurikulum yang dirancang harus siap mengantisipasi kebutuhan mereka, baik kebutuhan saat ia belajar maupun kebutuhan di masa datang. Modal yang paling utama yang harus dimiliki adalah pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan harus memiliki integritas yang tinggi dalam rangka memperbaiki sistem, kurikulum, struktur dan proses pendidikan. Konsep pendidikan dewasa ini tampaknya bukan lagi menjadi tanggung jawab pengembang Ilmu Pendidikan formal, tetapi menjadi milik semua aktivitas masyarakat yang membutuhkan layanan pengembangan Ilmu Pendidikan. Masa depan pendidikan di Indonesia dapat dipikirkan dalam kerangka kerja yang lebih luas serta memadai untuk mendukung lahirnya sebuah peradaban baru. Maju mundurnya peradaban suatu bangsa tergantung pada potensi sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Potensi SDM akan maksimal manakala ditopang oleh pendidikan yang maju. Antara pendidikan dan peradaban merupakan dua hal yang berbanding lurus. Oleh karena itu bangsa yang beradab memberikan ruang khusus untuk pendidikan. Semakin banyak ruang untuk pendidikan maka semakin tinggi peradaban yang akan diukir. Sebaliknya, peradaban yang lemah dikarenakan pendidikan tidak mempunyai ruang yang memadai. Dengan demikian bila pembangunan pendidikan dan pembangunan bidang lain misalnya politik, ekonomi, kesejahteraan, ketenagakerjaan dilihat sama-sama memberikan perhatian terhadap upaya membangun peradaban. Berdasarkan analisis secara komprehensip, kerangka kerja yang dibentuk berdasarkan tiga sistem gesekan yang memberi tekanan pada suatu sistem peradaban baru, yaitu pada sistem perencanaan pendidikan nasional yang bersifat membenahi sistem filsafat pendidikan nasional yang bersifat 'antisipatoris' terhadap perkembangan masa depan, menata sebuah sistem pendidikan nasional yang akan melahirkan suatu peradaban manusia baru yang kritis-demokratis.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kurikulum, Pendidikan, Peradaban Manusia, Curriculum, Religious Education, Cultural identity |
Subjects: | Social and Political Sciences > Education, Law, & Humanities Administration & Management > Job Training & Career Development |
Depositing User: | Zahra Wenning Tyas |
Date Deposited: | 16 Oct 2024 04:28 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 05:10 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/48253 |