Musbir, Musbir (2024) Manajemen Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam meningkatkan belajar masyarakat Aceh Barat Daya. Jurnal Kajian Pendidikan, Sosial, dan Keagamaan (ANATESA), 14 (2): 4. pp. 34-42. ISSN 2302-8327
2302-8327_14_2_2024-4.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (327kB)
Abstract
Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat Daya yang membatu masyarakat yang putus sekolah. Proses belajarnya tidak seperti sekolah umum, artinya proses belajar di SKB hanya 3 (tiga) hari dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu dan Jum’at. Terkadang di SKB ada juga hari yang tidak ada aktivitasnya padahal bukan di hari cuti atau libur sekolah, dalam hal lain penulis mendapatkan kurang dari 10 orang yang mengikuti belajar di SKB. Hal ini beranggapan bahwa tujuan sekolah masyarakat di SKB hanya untuk memperoleh ijazah kesetaraan saja sehingga belajar sering tidak dihadiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) faktor-faktor yang mempengaruhi minat warga belajar di Sanggar Kegiatan Belajar, dan 2) strategi Kepala Sanggar Kegiatan Belajar dalam meningkatkan minat belajar masyarakat. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan subjek dalam penelitiannya kepala SKB, guru, tenaga administrasi dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi minat warga belajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yaitu meliputi faktor internal seperti: semangat belajar yang rendah, kecerdasan, minat dan perhatian yang minim, motivasi belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal seperti: kondisi sosial dan ekonomi orang tua, fasilitas dan sarana yang tidak lengkap, lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, tingkat pendidikan orang tua, dan kurangnya dukungan dari orang tua. 2) Strategi Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam meningkatkan minat belajar masyarakat yaitu a) meningkatkan proses belajar yang rutin, b) melibatkan peserta didik dalam peningkatan mutu, seperti melakukan penelitian projek, c) menggunakan teknik atau metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, d) mengusahakan memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler, e) membuat suasana belajar yang membuat warga belajar nyaman.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manajemen, Sanggar Kegiatan Belajar, Minat Belajar, management, learning, learning processes |
Subjects: | Social and Political Sciences > Education, Law, & Humanities |
Depositing User: | Zahra Wenning Tyas |
Date Deposited: | 15 Oct 2024 07:28 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 05:03 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/48246 |