Evita, Karianni Bermanshah Ifran (2024) How does ultrasound guide diagnosis of newborn pneumonia vs transient tachypnea of newborn? In: Prosiding Simposium LXXX Medicine is Still an Art: Real Life in Clinical Practice Managing Sick Children, 12-13 Mei 2024, Jakarta.
Prosiding_2024_Evita_152-161.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Untuk menegakkan diagnosis kelainan pada paru, dokter biasanyamenentukannya berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologis. Sejak diperkenalkannya ultrasonografi pada tahun 1970-an berbagai kelainan telah dapat ditegakkan dengan menggunakan ultrasonografi.Pada awalnya, ultrasonografi diyakini tidak dapat dipergunakan untuk melihat kelainan pada paru, karena paru yang berisi udara akan menyebabkan timbulnya artefak sehingga organ paru yang akan diperiksa tidak dapat dinilai.Konsep ini ditinggalkan setelah Daniel Lichstentein menggunakan artefak itu sebagai petunjuk untuk menilai paru yang normal dan melihat adanya abnormalitas pada paru. Daniel memperkenalkan 10 artefak pada USG paru.Untuk menyatakan paru normal dilihat dengan cara mengevaluasi area paru (bat sign), yaitu daerah yang dibatasi dua buah iga dengan bayangan akustik dan pleura. Terlihatnya gerakan pleura (lung sliding), adanya A line yang merupakan gema gambaran pleura dengan jarak yang sama, dan gambaran seashore pada M-mode, merupakan gambaran normal pada USG paru.
| Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Pneumonia, USG Paru |
| Subjects: | Health Resources > Health Care Measurement Methodology Medicine & Biology > Clinical Medicine |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 19 Feb 2025 01:11 |
| Last Modified: | 19 Feb 2025 01:11 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/47858 |


