Noisy breathing: gejala respiratorik yang terabaikan. Bagaimana diagnosis awal?

Bambang, Supriyatno (2022) Noisy breathing: gejala respiratorik yang terabaikan. Bagaimana diagnosis awal? In: Prosiding Simposium LXXVIII Awareness of Facing Infectious and Non-Infectious Diseases in Pandemic Transition Era, 18 Juli 2022, Jakarta.

[thumbnail of Prosiding_2022_Bambang Supriyatno_70-84.pdf]
Preview
Text
Prosiding_2022_Bambang Supriyatno_70-84.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (3MB) | Preview

Abstract

Noisy breathing merupakan gejala respiratorik yang cukup sering dijumpai pac bayi dan anak yang datang ke tempat praktek sehari-hari, selain batuk dan sesa Berbagai kondisi dari yang ringan sampai berat dapat menyebabkan nois breathing yang merupakan penyumbatan atau penyempitan sebagian dari salura napas. Gejala ini dapat menyebabkan keadaan darurat yang berakibat kematian ataupun hanya merupakan keadaan yang tidak mengkhawatirkan. Noisy breathin dapat terjadi pada semua usia, tetapi yag tersering adalah usia balita khususny bayi. 1.2 Pada makalah ini akan dibahas noisy breathing berupa stridor, snoring (mendengkur) dan wheezing.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Noisy breathing, respiratorik
Subjects: Health Resources > Health Care Measurement Methodology
Health Resources > Health Services
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 19 Feb 2025 00:57
Last Modified: 19 Feb 2025 00:57
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/47777

Actions (login required)

View Item
View Item