Preliminary study movement monitoring to determine condition stability of high-risk infrastructure based on the results of back analysis at PT KPC's Bengalon site

Pemantauan pergerakan lereng menggunakan monitoring prisma merupakan salah satu metodeanalisis sederhana yang digunakan dalam memantau kestabilan timbunan. Metode pemantauan ini dapat memberikan data pergerakan vertikal maupun horizontal yang menghasilkan total vektor, besaranpergerakan, dan laju pergerakan timbunan dan relatif terhadap waktu pengambilan data. Secara umum penentuan kondisi kestabilan timbunan berdasarkan kurva pergerakan terhadap waktu dibagi menjadi tiga kategori yang dilihat dari pola laju pergerakannya yaitu pola regresif (laju pergerakan mendekati nol), pola linier (terdapat laju pergerakan awal), dan pola progresif (peningkatan laju pergerakan). Setelah melakukan uji balik terhadap kejadian longsor cukup besar pada timbunan beresiko tinggi di site Bengalon yang memiliki rekaman data pembacaan prisma mulai dari kondisi stabil, linier, progresif, kondisi longsor, sampai pada kondisi stabil kembali untuk menentukan batas ambang laju pergerakan. Berdasarkan uji balik tersebut, maka didapatkan nilai laju pergerakan pada interval data 48 jam dapat dijadikan acuan dalam menentukan kondisi kestabilan lereng menjadi empat kategori yang tertuang pada Trigger Action Response Plan.