Firman, Sugiharto and Defa, Larashati and Wulan, Puspita Sari and Ayu, Prawesti and Ristina, Mirwanti and Aan, Nuraeni (2024) Acute decompensated heart failure pasca kardioversi pada pasien lansia dengan diabetes mellitus dan chronic kidney disease: Sebuah laporan kasus. MAHESA: Malahayati Health Student Journal, 4 (8): 18. pp. 3326-3340. ISSN 2746-198X
2746-198X_4_8_2024-18.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (299kB)
Abstract
Acute decompensated heart failure (ADHF) merupakan salah satu spektrum dari Heart failure (HF). ADHF didefinisikan sebagai sindrom klinis yang ditandai oleh gejala HF yang memburuk, di mana penurunan curah jantung menjadi karakteristik utama yang mengarah pada perfusi jaringan yang tidak adekuat dan kongesti vena sistemik. ADHF merupakan prediktor kuat terjadinya rawat inap kembali dan kematian pasca rawat inap dengan angka kematian sebesar 20% setelah keluar dari rumah sakit. Perawat memiliki peran penting dalam menilai secara komprehensif dalam asuhan keperawatan. Pria berumur 73 tahun datang ke IGD dengan keluhan jantung berdebar tanpa ada nyeri dada, ortopnea disangkal oleh pasien, dan mengeluh bengkak pada kedua kaki. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung coroner (CHD), pernah dirawat pada tahun 1998 untuk pemasangan stent jantung. Pasien dirawat di ICU dikarenakan kondisi Ventrikel aritmia dan hipotensi. Hal menarik dari kasus ini, selain pasien mengalami Ventrikel Takikardia (VT) berulang, pasien juga tidak memiliki keluhan sesak nafas dan pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) ditemukan pasien mengalami hiperoxemia serta hasil pemeriksaan diagnostik thorax foto menunjukan tidak adanya pulmonary edema. Pasien mendapatkan terapi diuresis, inotropik, anti-aritmia dan cairan elektrolit. Pasien dirawat di ICU selama 10 hari lalu pindah ke ruang rawat inap. Pada case report ini menekankan pada pentingnya ketepatan pengkajian awal pasien ADHF dan peran perawat dalam perawatan intensif pasien ADHF. Perawat harus mampu mengenali tanda dan gejala kegawatan ADHF secara dini sehingga tujuan terapi ADHF untuk meningkatkan perfusi organ dan membatasi peningkatan keparahan cedera jantung dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Perawatan pasien ADHF memerlukan interevensi keperawatan yang tepat sehingga kualitas hidup pasien dengan HF dapat ditingkatkan. Peran perawat dalam mempersiapkan discharge planning sebagai tindakan preventif penting dilakukan untuk mengurangi resiko readmisi.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asuhan keperawatan, Lansia, Acute decompensated heart failure, Nursing care, Older people, Intensive care units, Diabetes melitus, Chronic kidney failure Heart failure |
Subjects: | Health Resources > Health Services Health Resources > Health Care Utilization Medicine & Biology Medicine & Biology > Clinical Medicine |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 05:55 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 05:55 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/47690 |