Model analisis ‘embung’ secara terpadu meliputi bagian hulu, tengah dan hilir (Studi kasus ‘embung’ Desa Oemasi, Kupang, NTT)

Embung di Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah dam air buatan yangdibangun di outlet daerah tangkapan untuk menampung air hujan dan aliran permukaan Permasalahan embung meliputt tutupan vegetasi rendah, pengelolaan tataguna lahan kurang, erosi dan pendangkalan embung, serta pemanfaatan air kurang efisien. Penelitian di daerah tangkapan berupa survey tataguna lahan dan penutupan vegetasi dengan petak pengamatan 20 x 50 msebanyak 10 ulangan. Pada penelitian erosi dan pendangkalan,diamati volume sedimen di dalam embung. Penelitian neraca air meliputi hujan dan aliran permukaan, evaporasi, perkolasi, pembuangan dan pemanfaatan. Dari hasil penelitian 2diketahui daerah tangkapan air embung pada musim kemarau menghadapi tekanan untuk penggembalaan ternak, pengambilan kayu bakar. jalan lintasan mobil dan kebakaran, dan pada musim hujan sebagian untuk petak sawah tadah hujan, Erosi dan pendangkalan mengakibatkan volume air berkurang 5% per tahun dari total volume embung Dari neraca air embung terlihat bulan Januari permukaan air embung rendah, Februari volume air embung penuh, dan sejak Maret hingga Agustus air embung terus menurun tajam.