Uji pemeliharaan ikan betutu pada sistem resirkulasi (pemanfaatan biota ekonomis panting Danau Semayang)

Produksi betutu sebagai ikan ekonomis penting danau Semayang dansalah satu komoditas ekspor sangat rendah, sedangkan produksi dari budidaya sistem haba sangat berfluktuasi diantaranya karena kondisi kualitas air di wilayah Mahakam sulit diprediksi.Teknik yang menunjangpengembangan budidaya betutu diperlukan sehingga dapat menjaminkelangsungan produksinya. Sistem budidaya sistem resirkulasi telah diuji, yang diharapkan dapat mengendalikan kondisi kualitas air, sertamemudahkan estimasi konversi pakan dan produksi. Uji dilakukan dalam dua tahap, uji tahap awal dengan padat penebaran 6 --11 0 ekor per bak, dan tahap kedua 4 --77 ekor per bak. Ukuran ikan yang ditebarkan berkisar antara 16,2 - 120,5 gram dengan volume bak pemeliharaan ± 105 liter. lkan diberi pakan berupa cincangan ikan tambakan sebanyak 3,3 - 3,8% berat badan per hari.Dari uji awal, tingkat kematian ikan cukup tinggi. Hal ini diduga karena terjadinya saling serang antara ikan dari sumber yang berbeda, dan faktor lainnya adalah karena sifat rakusnya. Pada ikan betutu yang mati ditemukan duri-duri ikan pakan yang menusuk menembus lambung dan perut betutu.Pada uji tahap dua kematian juga tinggi (33%), yang merupakan akibat langsung buruknya kondisi kualitas air (kadar nitrit dan ammonia yang tinggi).Buruknya kualitas air tersebut sebagai akibat dari banyaknya sisa pakan yang tidak termakan. lkan betutu tampaknya belum terkondisikan pada ruang tertutup sehingga pakan yang diberikan banyak yang tersisa. Namunberdasarkan berat rata-rata terdapat pertambahan12, 1 gram, atau 0,21 gram/individu/hari. Pertambahan tersebut cukup kecil sehingga dari penelitian ini belum dapat mengungkapkan tingkat konversi pakan dan tingkat produksi yang optimal yang dapat dicapai.