Hubungan kadar insulin puasa dengan tekanan darah pada kelompok lanjut usia: studi potong lintang di Panti Santa Anna

Robert, Kosasih and Frisca, Frisca and Alexander, Halim Santoso and Yohanes, Firmansyah and William, Gilbert Satyanegara and Fernando, Nathaniel and Joshua, Kurniawan and Friliesa, Averina and Daniel, Goh and Ribkha, Anggeline Hariesti Sitorus and Brian, Albert Gaofman (2024) Hubungan kadar insulin puasa dengan tekanan darah pada kelompok lanjut usia: studi potong lintang di Panti Santa Anna. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 6 (7). pp. 2613-2620. ISSN 2655-2728

[thumbnail of 13127-71448-1-PB 6.pdf]
Preview
Text
13127-71448-1-PB 6.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (258kB) | Preview

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tersering di dunia. Insulin merupakan hormon yang telah dipelajari sejak lama, dan hiperinsulinemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh membutuhkan jumlah insulin yang banyak untuk mencapai kadar gula darah yang normal. Ditemukan bahwa pada penderita hipertensi dengan gangguan sindroma metabolik memiliki kadar insulin yang lebih tinggi baik itu dengan atau tanpa obesitas yang membuatnya dipertimbangkan sebagai faktor risiko. Meneliti bagaimana korelasi kadar insulin puasa dengan tekanan darah di panti lansia. Penelitian studi potong lintang mengenai korelasi kadar insulin puasa dengan tekanan darah pada kelompok lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Responden yang memenuhi kriteria inklusi akan mengikuti rangkaian pengambilan data sesuai standar pemeriksaan fisik dan labotorium yang berlaku. Analisis statistik menggunakan analisis korelasi spearman. Terdapat 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan rerata usia 73 (56 – 88) tahun, tekanan darah sistolik (TDS) 120 (105-150) mmHg, tekanan darah diastolik (TDD) 70 (55-80) mmHg, dan kadar insulin puasa 9,45(5,4-29,5)μIU/ml. hasil analisis tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara kadar insulin puasa dengan tekanan darah (p-value= 0,590 dan 0,898). Pada penelitian ini didapatkan semakin tinggi kadar insulin puasa maka akan semakin rendah tekanan darah sistolik (r-sistolik=-0,102). Insulin puasa merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan sebagai deteksi dini penyakit metabolik, khususnya sebagai pencegahan terhadap hipertensi.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Insulin puasa, Lansia, Tekanan darah, Insulin, Older people, Blood pressure, Fasting, Hypertension
Subjects: Health Resources
Health Resources > Health Services
Medicine & Biology
Medicine & Biology > Clinical Medicine
Depositing User: Putu Indra Widiartha
Date Deposited: 15 Aug 2024 11:42
Last Modified: 15 Aug 2024 11:42
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/46830

Actions (login required)

View Item
View Item