Karakter morfometrik dan kajian botia (Botia macracanthus gonad jantan dan ikan Bleeker) betina

Pengelolaan populasi ikan agar keberadaannya di habitat alami tetap lestari memerlukan infor­masi dasar yang antara lain adalah mengenai karakter morfometrik dan kondisi gonad. Upaya optimasi pengelolaan ikan botia di Jambi sebagai ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, dilakukan dengan analisis histologi gonad dan karakter morfometrik ukuran tubuh ikan botia jantan dan betina.Ikan botia yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari daerah Jambi pada bulan Juli1994; mernpunyai kisaran panjang 7,7 - 35,0 cm dengan berat tubuh berkisar 6, 7-485,0 gram. Dari basil pengamatan histologis gonad ikan botia diketahui sebagian besar berada pada tingkat kematangan gonad I. Ovari pada stadium ini berisi oosit muda berukuran 0, I - 0,2 mm dan terlihat beberapa sel oogonia diantara oosit. Dengan pewaraan PAS terlihat bahwa sitoplasma oosit stadia I bersifat basofil sedang inti sel bersifat asidofil.Hasil analisis beberapa karakter morfometrik baku ukuran tubuh ikan botia dengan menggunakan pendekatan analisis komponen utama memperlihatkan adanya pengelompokan antara individu jantan dan betina. Individu betina cenderung menjauhi pusat sumbu ke arah sumbu I positif yang dibentuk oleh karakter panjang total, panjang baku, tinggi batang ekor, dan panjang kepala. Dengan metode nisbah, proporsi karakter morfometrik ikan botia jantan dan betina relatif sama sedangkan berdasarkan analisis diskriminan terhadap karakter truss morphometrics terbukti bahwa ikan botia jantan dan betina berbeda terutama pada karakter AI, A2, A4 dan A5 (daerah bagian kepala hingga awal sirip perut).