Analisis asuhan keperawatan melalui intervensi penggunaan silver calsium alginate sebagai primery dressing pada fase poliferasi pada Ny. N dan Tn. D dengan diagnosa medis ulkus diabetikum di Wocare Center Kota Bogor

Dewi, Fatimah Kusumawati and Naziyah, Naziyah and Khairul, Bahri (2024) Analisis asuhan keperawatan melalui intervensi penggunaan silver calsium alginate sebagai primery dressing pada fase poliferasi pada Ny. N dan Tn. D dengan diagnosa medis ulkus diabetikum di Wocare Center Kota Bogor. Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat, 7 (5): 6. pp. 1966-1979. ISSN 2615-0921

[thumbnail of 2615-0921_7_5_2024-6.pdf]
Preview
Text
2615-0921_7_5_2024-6.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (620kB) | Preview

Abstract

Ulkus diabetikum merujuk pada luka yang timbul sebagai komplikasi mikroangiopati dan makroangiopati pada seseorang dengan diabetes mellitus (DM). Saat dilakukan pengkajian terhadap Ny. N dan Tn. D, permasalahan keperawatan utama yang teridentifikasi adalah gangguan integritas kulit dan jaringan, yang termanifestasi melalui gejala serta tanda utama yakni ulkus diabetikum pada kaki pasien. Kedua pasien menggunakan balutan serupa, yaitu silver calcium alginate, yang merupakan balutan utama untuk mendukung fase proliferasi penyembuhan luka. Calcium Alginate adalah polisakarida alami yang umumnya ditemukan dalam dinding sel alga coklat, digunakan untuk regenerasi kulit dan mempercepat proses penyembuhan luka. Penggunaan alginate sebagai secondary dressing bertujuan melindungi dan menutupi luka, dengan harapan dapat mempercepat proses penyembuhan. Analisis asuhan keperawatan melalui intervensi penggunaan Silver Calcium Alginate pada fase proliferasi Ny. N dan Tn. D dengan diagnosa ulkus diabetikum di Wocare Center Bogor menunjukkan bahwa balutan Silver Calcium Alginate yang diterapkan sebagai balutan utama setiap tiga hari sekali efektif dalam mendukung proses penyembuhan ulkus diabetikum. Pada Ny. N, proses penyembuhan luka sesuai dengan estimasi waktu yang ditentukan, yaitu 5,7 minggu (dibulatkan menjadi 6 minggu). Sementara itu, pada Tn. D, penyembuhan luka sesuai dengan estimasi waktu yang ditetapkan, yaitu 6 minggu. Perawatan akan terus dilanjutkan, dan sudah terlihat kemajuan dalam proses penyembuhan luka dengan menggunakan balutan Silver Calcium Alginate, termanifestasi melalui penurunan luas luka, penurunan jumlah eksudat, dan kemajuan jaringan epitelisasi. Dari studi kasus ini, dapat disimpulkan bahwa calcium alginate dapat efektif membantu proses penyembuhan luka pada fase proliferasi, dengan penurunan jumlah eksudat yang lebih cepat. Penting untuk mencatat bahwa penyembuhan luka juga memerlukan kontrol gula darah yang baik dan asupan nutrisi yang memadai agar proses penyembuhan berjalan maksimal.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Ulkus diabetikum, Fase poliferasi, Nursing care, Diabetic ulcer, Silver calsium alginate, Proliferation phase, Diabetes
Subjects: Health Resources > Health Care Utilization
Medicine & Biology > Clinical Medicine
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 13 Dec 2024 01:58
Last Modified: 13 Dec 2024 01:58
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/41805

Actions (login required)

View Item
View Item