Kehidupan kerbau rawa (Bubalus bubalus) dan kemungkinan pengembangannya sebagai pengendali tumbuhan air di perairan Danau Semayang, Kalimantan Timur

Survai penelitian sebagai penjajakan awal usaha pengembangan temak kerbau rawa (Bubalus bubalus) untuk pengendalian tumbuhan air di perairan danau Semayang, Kalimantan Timur telah dilaksakanan pada bulan Desember 1997. Dijumpai dua kelompok petemak kerbau rawa, dengan populasi lebih kurang 675 ekor, masing-masing 400 ekor di desa Melintang dan 275 ekor di desa Semayang. Dalam observasi lapangan dikoleksi rumput pakan alami kerbau rawa yang telah diidentifikasi sebagai jenis kumpai besi (Lschaemum intermedium Brogn.) dan kumpai bulu (Echinochloa stagnina Beauv.). Kedua jenis rumput tersebut tumbuh dominan dan diberitakan sebagai pakan alami yang paling disukai kerbau rawa. Laju pertumbuhan populasi kerbau di daerah ini dinilai relatif lambat, walaupun pakan alami tersedia berlimpah dan rentang waktu peternakan kerbau rawa sudah berlangsung lama. Pengembangan ternak kerbau rawa di perairan ini relatif mudah dilakukan dengan memotivasi peternak untuk melakukan dan meningkatkan teknik peternakan secara lebih baik. Pembimbingan dan penyuluhan sangat diperlukan. Pengembangan populasi kerbau rawa di perairan danau Semayang diharapkan dapat meredam pertumbuhan tumbuhan air, disamping akan meningkatkan tarap hidup penduduk