Identifikasi limpasan di DAS Ciliwung bagian hulu

M., Fakhrudin and Hendro, Wibowo (1998) Identifikasi limpasan di DAS Ciliwung bagian hulu. Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.

[thumbnail of Monograph_M. Fakhrudin_1998_1.PDF]
Preview
Text
Monograph_M. Fakhrudin_1998_1.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sungai yang mempunyai peran penting baik dalam penggelontoran kota maupun sumber air baku untuk air bersih bagi kola metropolitan Jakarta adalah Sungai Ciliwung, tetapi sungai ini pula yang mengancam banjir ketika memasuki musim hujan, sering kita kenal dengan banjir kiriman (Bogor). Bila dilihat daerah hulu DAS Ciliwung terbentang mulai lereng bagian utara Gunung Pangrango, Gede dan Puncak, kemudian lereng selatan Gunung Megamendung, lalu menyempit di daerah Gadog Ciawi. Kawasan ini memegang peran penting dalam keseimbangan hidrologi Sungai Ciliwung.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontribusi masing-masing sub-DAS (sub­ catchment) terhadap limpasan (surface run-of]) yang terjadi di DAS Ciliwung bagian hulu.Besarnya air hujan yang menjadi limpasan dicerminkan oleh koefisien run-off (C), untuk mengetahui koefisien run-off pada masing-masing sub-DAS digunakan metode Kazumi Ueda dan Cooks, yang menggunakan parameter : topografi, jenis penutup lahan, jenis tanah, dan surface storage.Berdasarkan sistem hidrologi Ciliwung bagian hulu dibagi dalam enam sub-DAS, yaitu : Ciesek, Ciliwung Hulu, Cisarua, Cibogo, Ciseuseupan, dan Cisukabirus. Jenis tanah terdiri dari empat macam : Asosiasi andosol coklat dan regosol coklat, latosol coklat, latosol coklat kemerahan, dan asosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat. Hasilintrepetasi foto udara tahun 198dancitra spot tahun 1994 menunjukkan bahwa luas penggunaan lahan mengalami perubahan, terutama perubahan dari tegalan, sawah, dan perkebunan menjadi pemukiman.Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien run-off pada keenam Sub-DAS pada tahun 1981 berklsar antara 0,47 sampai 0,62, sedangkan pada tahun 1994 terjadi peningkatan yaitu berkisar antara 0,48 samapai 0,64. Berdasarkan koefisien run-off ini menunjukkan bahwa Sub-DAS Ciliwung Hu/u mempunyai urutan terbesar dalam kontribusi aliran permukaan, kemudian Sub-DAS Ciesek, Cisukabirus, Cibogo, Cisarua, dan Ciseuseupan

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: penggunaan lahan, limpasan, banjir
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Hydrology
Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 02:45
Last Modified: 18 Feb 2025 02:45
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/40795

Actions (login required)

View Item
View Item