Pemanfaatan tumbuhan air kumpai dari Danau Semayang sebagai pakan sapi

Muhammad, Badjoeri and Lukman, Lukman (1998) Pemanfaatan tumbuhan air kumpai dari Danau Semayang sebagai pakan sapi. Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.

[thumbnail of Monograph_M. Badjoeri_1998_1.PDF]
Preview
Text
Monograph_M. Badjoeri_1998_1.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Diperkirakan 75% pennukaan danau-danau di Kalimantan Timur telah tertutup tumbuhan air.Demikian pula danau Semayang, dengan luas genangan maksimum mencapai 13.000 ha, sebagian diantaranya tertutup tumbuhan air jenis kumpai. Danau Semayang yang merupakan danau tipe paparan banjir memiliki fluktuasi muka air yang tinggi. Pada musim air rendah pennukaan air yang menyurut memberi peluang berkembangnya tumbuhan air,danpada musim air tinggi tumbuhan airakan tenggelam dan membusuk, kecuali tumbuhan tipe mengapnng seperti eceng gondok. Dari keadaan tersebut tidak memnngkinkan dilakukan program eradikasi total tumbuhan air yang ada mengingat adanya periode mnsimdankondisi kedalaman danau. Diperlukan upaya pemanfaatanbiomassa tumbuhan air yang ada, sehingga diharapkan biomassa yang masuk kedalam sistem danau sekecil mungkin. Upaya pemanfaatan tumbuhan air kumpai telah dilaksanakan untuk pakan ternak sapi, sebagai salah satu upaya pengendalian tumbuhan air tersebut. Penelitian dilaksanakan di lapangan, meliputi pengukuran biomassa kumpai (di danau Semayang), uji pakan kumpai oleh temak sapi (di Kota Bangnn), uji analisis gizi danpercobaan pengawetan kumpai dengan metode silase dilaboratorium. Pelaksanaan kegiatan yaitu dari bulan Junisampai Desember 1997. Data biomassakumpai yang dapat dikonsumsi temak pada bulan Desember 1997 rata-rata 0,997 kg berat basah/m, dan jika estimasi tumbuhan air yang ada di danau 25%-nya kumpai, maka potensi kumpai mencapai 24.302 ton. Di danau sendiri ditemukan dua jenis kumpai yaitu kumpai bulu (Echinochloa stagnina) dandan kumpai besi (Ischaemum intermedium). Kadar gizi kedua jenis kumpai ini hampir sama tennasuk rumput-rumputan berkualitaas sedang. Kadar gizi kumpai bulu dan besi masing-masing protein 5,6% dan 5,4%; lemak 1,6% dan1,4%;dankarbohidrat 7,9% dan 8,4%. Kemampuan pakandari temak terhadap kedua jenis kumpaiinimennnjukkan ada perbedaan. Kumpai bulu lebih baik,yaitu dapat dimakan sampai bagian batangnya, sementara kumpai besi tidak. Uji pembuatan pakan awetan dengan silase dilakukan mengingat adanya periode penggenangan danau yang tinggi yang menyebabkan sebagian kumpai tenggelam dan mati. Berdasar uji kadar gizinya pengawetan dengan sistem silase sampai 60 hari (dua bulan), kadar gizi kedua jenis kumpai tidak berubah banyak.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: Tumbuhan air, pakan sapi
Subjects: Agriculture & Food
Agriculture & Food > Agronomy, Horticulture, & Plant Pathology
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 02:45
Last Modified: 18 Feb 2025 02:45
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/40791

Actions (login required)

View Item
View Item