Kondisi kualitas air Danau Semayang sebagai bagian wilayah paparan banjir Mahakam

Lukman, Lukman (1998) Kondisi kualitas air Danau Semayang sebagai bagian wilayah paparan banjir Mahakam. Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.

[thumbnail of Monograph_Lukman_1998_1.PDF]
Preview
Text
Monograph_Lukman_1998_1.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Semayang merpakan danau yang berada di dalam sistem paparan banjir sungai MahakamPaparan banjir Mahakam sendiri merupakan suatu kompleks yang sangat luas dari berbagai sistem perairan darat, yang meliputi danau-danau besar dan kecil, sungai, hutan rawa, dan hutan rawa gambut. Fluktuasi muka air Mahakam sangat berpengaruh terhadap kondisi danau Semayang, baik kondisi fisik, kimia, dan biologinya. DAS (daerah aliran sungai) danau Semayang sebagai sub DAS Mahakam, cukup luas dibanding genangan danaunya itu sendiri, dengan kedalaman danau yang kecil.Hal tersebut menyebabkan pengaruh sungai sangat besar. Pada tahun 1997 telah dilakukan pengukuran beberapa parameter kualitas air. yaitu pada bulan Mei (periode pra penyurutan) dan Desember (periode awal penggenangan), dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik kimia danau dari suatu sistem paparan banjir. Pengukuran dan pengambilan contoh air dilakukan pada empat titik sampling, yaitu di tengah danau, sungai Melintang dan sungai Semayang (inlet) dan sungai Pela (outlet). Pengukuran suhu, pH, oksigen terlarut, konduktivitas, dan kekeruhan menggunakan WQC (Water Quality Checker) merk Horiba, kadar total nitrogen dan total fosfat menggunakan metode spektrofotometri, kesadahan dengan metode kompleksometri, dan kadar padatan tersuspensi dengan metode gravimetri. Perubahan kualitas air tampak sejalan dengan perubahan muka air. Naiknya permukaan air danau memberikan pengaruh peningkatan konduktivitas dan kesadahan sebagai akibat pelarutan garam-garam mineral pada daratan yang sebelumnya kering dan kemudian terendam; efek pelarutan juga menyebabkan terjadinya peningkatan kadar nitrogen dan fosfat di perairan, yang sebelumnya terikat pada tumbuhan yang hidup di wilayah surtan danau yang kemudian terendam dan mati, sehingga kedua nutrien tersebut lepas ke dalam sistem perairan; perombakan yang berlangsung setelah tumbuhan tersebut mati, menyebabkan menurunkannya kadar oksigen terlarut dan pH. Dengan adanya air barn terjadi efek pengenceran. sehingga pada awal penggenangan tingkat padatan tersuspensi dan kekeruhan menurn, Berdasarkan tingkat keasamannya (pH 4 - 7), perairan danau Semayang mencirikan perairan hitam (blackwaters); dari tingkat konduktivitas menunjukkan kekayaan garam mineral yang rendah; berdasarkan tingkat kesadahannya menunjukkan perairan tipe air lunak, dari kadar total fosfat menunjukkan perairan oligotrofik (pra penyurutan) dan eutrofik (awal penggenangan): sedangkan berdasarkan kadar total nitrogen (pada pra penyurutan dan awal penggenangan) menunjukkan perairan oligotrofik.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: kualitas air, Danau Semayang, paparan banjir Mahakam
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Limnology
Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 02:45
Last Modified: 18 Feb 2025 02:45
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/40631

Actions (login required)

View Item
View Item