Perayaan maulid Nabi saw di Aceh (analisis sosiologi: akulturasi budaya Aceh dengan budaya Arab)

Alfurqan, Alfurqan (2023) Perayaan maulid Nabi saw di Aceh (analisis sosiologi: akulturasi budaya Aceh dengan budaya Arab). Indonesian Journal of Islamic and Science, 1 (2): 6. pp. 133-145. ISSN 3031-1594

[thumbnail of 3031-1594_1_2_2023-6.pdf]
Preview
Text
3031-1594_1_2_2023-6.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (586kB) | Preview

Abstract

Masyarakat Aceh setiap tahun merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. Fakta tersebut memunculkan pertanyaan, apakah Maulid Nabi saw. sebagai satu syariat atau satu bentuk dari budaya? Dua pertanyaan ini mendorong penulis meneliti tentang Tradisi Maulid Nabi Muhammad saw.yang diupayakan melalui penelitian kepustakaan. Penelitian ini dilakukan dengan menelusuri pandangan Islam terhadap eksistensi Maulid Nabi Muhammad saw (normatif). Optik sejarah dan budaya Islam di Aceh dan di Arab khususnya yang berkaitan dengan tradisi Maulid Nabi Muhammad saw.juga menjadi obyek penelusuran dalam riset ini. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berbahan hukum primer berupa al-Quran dan Hadis dan data sekunder berbahan hukum sekunder berupa karya-karya pakar hukum. Karya-karya ahli budaya dan enslikopedi menjadi data pelengkap. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa, perayaan Maulid Nabi Muhammad saw.merupakan salah satu kebudayaan Islam yang diciptakan oleh umat Islam pada abad 4 H./10 M.yang bertujuan memperkuat kecintaan umat Islam kepada Rasulullah saw. dan juga sebagai media kepedulian dan silaturaahmi kepada sesama muslim sebagai manifestasi dari bentuk syukur umat Islam kepada Allah swt. Maulid Nabi saw. adalah hasil ijtihad, maka posisinya sebagai sumber ajaran agama yang kedua sebagaimana yang dilaporkan oleh Harun Nasution yaitu ajaran yang bersumber dari penjelasan dan hasil pemikiran pemuka atau ahli agama dimana kriterianya tidak bersifat absolut, dan dapat diubah sesuai dengan perkembangan zaman. Sedangkan ajaran pertamanya adalah wahyu dari Tuhan, bersifat absolut, mutlak benar, kekal, tidak berubah dan tidak bisa diubah (syariat).

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Maulid, Nabi, Aceh, Acculturation, Islam, Islamic culture, Cultural sociology
Subjects: Social and Political Sciences > Education, Law, & Humanities
Social and Political Sciences > Social Concerns
Depositing User: Early Siti Shabylla Zahra
Date Deposited: 07 Aug 2024 06:24
Last Modified: 07 Aug 2024 06:24
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/40481

Actions (login required)

View Item
View Item